"Berkaitan dengan pola hidup sehat kita. Kita tahu orang senangnya main 'gadget', 'smartphone', sudah masuk kamar pegang, termasuk saya, tapi mohon maaf olahraga saya masih tertib sepeda, panahan, jogging, main tinju," kata Presiden di Balaikota Tangerang pada Minggu.
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam Pembukaan Healthy Summit 2018. Sebelumnya Presiden juga melakukan senam sehat dengan 25 ribu kader kesehatan di halaman Balaikota Tangerang.
"Saya tidak mau jadi petinju, karena saya tanya atlit olahraga apa yang paling banyak mengeluarkan keringet? Tinju pak, dan bener setengah jam saya sudah basah semuanya, jadi kalau bu menteri (kesehatan) menyinggung pak wali kota, coba bandingkan dengan saya, sehat mana? sehat pak wali kota ya? ha ha ha," ungkap Presiden sambil tertawa.
Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah memang diketahui memiliki tubuh yang lebih berisi dibandingkan Presiden Joko Widodo. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam sambutannya mengatakan bahwa banyak warga yang tidak memperhatikan pola hidupnya sehingga berujung pada penyakit.
"Jadi sekarang memang olahraganya kita juga sekarang banyak olahraga media sosial, jari-jari saja, jangan seperti itu, ingatkan ke anak-anak kita, jangan jadi budaya di mana-mana yang dipegang hanya itu," tambah Presiden.
Presiden pun menyelipkan cerita mengenai kesibukannya dalam kunjungan kerja kali ini di Tangerang.
"Pak Gub tadi malam cerita, saya sampai hotel jam berapa? Di atas pukul 22.00 , pagi subuh saya sudah disuruh ke pasar sini dijempuk pak bupati dan wali kota Tangerang karena katanya kalau pukul 07.00 sudah tidak ada orang, ramainya pukul 00.00 sampai pukul 05.00 WIB, ya sudah dateng pagi, subuh tadi, benar ramai sekali pasarnya," ungkap Presiden.
Presiden pada sekitar pukul 06.30 tadi pagi memang berbelanja di pasar Anyar sekaligus untuk mengecek harga-harga barang kebutuhan masyarakat.
"Oleh sebab itu gerakan hidup sehat harus kita dorong terus agar angka-angka pengeluaran BPJS langsung turun. Perlu saya informasikan posisi pengeluaran BPJS untuk jantung Rp9,5 triliun, kanker kurang lebih Rp3 triliun lebih sedikit, penyakit ginjal Rp2,2 triliun, katarak Rp2,6 triliun, dan angka-angka yang lainnya, angka yang tidak sedikit harus kita keluarkan untuk berbagai penyakit itu," tegas Presiden.
Ia pun meminta agar masyarakat bukan hanya berpola hidup sehat tapi mengajarkan anak-anak juga memiliki pola hidup sehat.
"Pola hidup kita di sini kelihatan sekali, pola makan kita seperti apa?Makannya makan enak semua, kita ajari anak kita makan enak, bukan makan sehat tapi makan enak. Padahal kita berlimpah ruah dianugerahi makanan-makanan yang sehat, sayur, buah murah di manapun ada, ikan di manapun ada tapi sering yang dimakan adalah makanan-makanan yang di negara lain sudah jadi sampah tapi kalau di sini malah disenangi, makanan impor senang semua," tambah Presiden.
Selain mengatur pola makan dan olahraga teratur, Presiden juga meminta agar masyarakat punya pola istirahat yang baik.
"Bu menteri, istirahat juga perlu ya? saya yang kurang di situ, gaya hidup saya yang kurang di situ, yang 'ngatur' yang gak benar, dipikir saya diatur sana sini, Sabtu Minggu juga terus, dipikir saya mesin? Sama seperti bapak ibu punya rasa, jawabannya begitu 'ya sudah saya jalani', jalani tanpa beban," tambah Presiden tersenyum.
Tidak ketinggalan Presiden berpesan untuk memperbaiki infrastruktur kebersihan di kota dan kabupaten.
Baca juga: Presiden: jangan teriak harga mahal
Baca juga: Presiden mengecek harga bahan pokok di Pasar Anyar Tangerang
Baca juga: Presiden Jokowi keliling Kota Tagerang
"Saya rasa perlu kita ingatkan pada masyarakat bahwa lebih baik memiliki pola hidup yang sehat dari pada kena penyakit baru bingung cari rumah sakit dan dokter. Sanitasi berkaitan dengan selokan yang rapi dan sehat di kota-kota masih banyak sekali selokan mampet tidak mengalir dengan baik maka muncul penyakit-penyakit, industri belum ramah lingkungan, membuang limbahnya langsung ke selokan, langsung ke sungai ini juga problem," tukas Presiden.
(AL)