Chicago (Antaranews Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah pasar ekuitas jatuh di sesi sebelumnya kembali menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 1,30 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 1.232,40 dolar AS per ounce.
Tetapi kenaikan emas lebih lanjut terganjal karena pasar saham mulai rebound pada Kamis (25/10) didorong pembelian saham-saham murah atau oversold dan beberapa laporan laba perusahaan yang positif.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 335,87 poin, atau 1,37 persen pada pukul 17.29 GMT. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga membukukan kenaikan tajam, setelah mengalami kerugian besar pada hari sebelumnya.
Reli di pasar ekuitas menekan emas, salah satu aset safe haven, menahan kenaikannya.
Tekanan tambahan datang dari dolar AS yang lebih kuat. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,32 persen menjadi 96,67 pada pukul 17.18 GMT.
Emas dan dolar AS bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka emas berjangka biasanya jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 4,6 sen AS atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 14,63 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun 3,9 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi menetap di 831,50 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua. (WDY)