Jakarta (Antaranews Bali) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membuka pemaparan empat tahun kinerja pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) pada konferensi pers yang dihadiri para menteri Kabinet Kerja.
"Terdapat lima pilar yang akan dipaparkan oleh para menteri yang hadir," kata Moeldoko membuka pemaparan saat konferensi pers bertajuk Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju di Jakarta, Selasa.
Adapun lima pilar yang dipaparkan yakni pilar pertama adalah pembangunan ekonomi dan daya saing, kedua peningkatan kesejahteraan dan kebijakan afirmatif.
Kemudian, pilar ketiga yakni penguatan indonesia sentris, dilanjutkan peningkatan stabilitas politik dan keamanan penegakan hukum dan tata kelola pemerintahan, serta pilar terakhir yaitu kemajuan dan prestasi bangsa.
Moeldoko menyampaikan, selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK perekonomian dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian.
"Pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran lima persen dan terus meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pada 2014 ekonomi tumbuh 5,02 persen dan semester I/2018 tumbuh 5,17 persen," papar Moeldoko.
Kemudian, angka pengangguran turun dari 5,94 persen di 2014 menjadi 5,13 persen pada Februari 2018 dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.
"Presiden menjanjikan lapangan kerja menyerap 10 juta orang dan saat ini 8,7 juta orang. Kami berharap sampai akhir nanti bisa dipastikan terlampaui," urai Moeldoko.
Selain itu, harga-harga terkendali yang terlihat dari inflasi turun 8,3 persen di 2014 menjadi 2,88 persen di September 2018.
"Stabilitas harga ini memberi ruang gerak daya beli kepada masyarakat dan dunia usaha," ungkapnya.
Capaian lain yakni pertama kalinya angka kemiskinan berada pada angka satu digit di 9,82 persen pada 2018 dari 10,96 persen pada 2014.
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, di antaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Kelautan dan Perikanan Susy Pudjiastuti, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menkominfo Rudi Antara, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuyjono. (WDY)