Denpasar (Antaranews Bali) - Jajaran civitas akademika Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar terus berkomitmen untuk menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual para mahasiswa, dalam memaknai perayaan Hari Suci Saraswati
"Persembahyangan Hari Saraswati ini, merupakan bentuk ucapan terima kasih kami kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), dengan manifestasinya sebagai Dewi Saraswati yang merupakan penguasa ilmu pengetahuan," kata Rektor Unhi Denpasar Prof Dr drh I Made Damriyasa, disela-sela kegiatan persembahyangan Hari Saraswati bersama segenap civitas kampus, di Pura Maha Widya Mandira, Kampus Unhi Denpasar, Sabtu.
Apalagi, lanjut Prof Damriyasa, Unhi Denpasar menjadi satu-satunya universitas di Bali yang berbasiskan agama Hindu. "Dari kecerdasan spiritual atau rohani itu, diharapkan akan bisa menciptakan kedamaian, dari kedamaian menuju kebahagiaan," ucapnya.
Seperti diketahui bersama, ujar dia, ibaratnya ilmu pengetahuan tanpa didasari agama akan buta, dan kalau agama tidak disertai ilmu juga akan lumpuh.
"Oleh karena itu, dalam mengawali sejumlah kegiatan penting di kampus, kami selalu memohon secara niskala (rohani) juga supaya menghasilkan insan-insan kampus yang intelektual dan memiliki kecerdasan spiritual," ujar Prof Damriyasa didampingi Wakil Rektor III Unhi Denpasar Dr I Wayan Muka itu.
Tidak hanya saat Saraswati yang diperingati setiap 210 hari sekali, warga kampus Unhi Denpasar juga telah rutin melaksanakan persembahyangan bersama saat hari Purnama, Tilem, "piodalan", memulai kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), memulai ujian tengah semester (UTS) dan sebagainya.
Meskipun sekitar 90 persen mahasiswa Unhi Denpasar beragama Hindu, Prof Damriyasa menegaskan bukan berarti kampus setempat menutup peluang menempuh pendidikan bagi mahasiswa selain yang beragama Hindu maupun dari luar Bali.
"Seperti yang sering saya katakan, Unhi Denpasar berkomitmen menjadi pusat kajian agama dan budaya. Jadi, tentu kami terbuka bagi agama dan budaya apapun di Unhi Denpasar," katanya.
Ritual persembahyangan bersama Hari Saraswati di Unhi Denpasar yang diikuti segenap civitas akademika kampus itu "dipuput" atau dipimpin oleh Ida Pedanda Wayahan Keniten, dari Griya Tengah, Banjar Sengguhan, Semarapura, Klungkung.
Selain itu diisi tari Rejang Dewa dan Baris Gede, serta "dharma wacana" atau ceramah agama yang dibawakan oleh Sekretaris Yayasan Pendidikan Widya Kerthi I Dewa Ketut Budiana. (ed)
Maknai Saraswati, Unhi Denpasar seimbangkan kecerdasan intelektual dan spiritual
Sabtu, 13 Oktober 2018 11:21 WIB