Gianyar (Antaranews Bali) - Memasuki hari ke empat pertemuan IMF dan World Bank, para delegasi berkesempatan mengunjungi sejumlah objek wisata di Kabupaten Gianyar. Pada kesempatan pertama, rombongan mengunjungi cagar budaya Pura Desa Batuan Sukawati, Kamis.
“Rombongan IMF kami sambut dengan tarian penyambutan Tari Panyembrama dan pengalungan bunga,” kata Wakil Bupati Gianyar A.A Gde Mayun yang didampingi Kadis Pariwisata Gianyar, Ari Bhrahmanta, Camat Sukawati, A.A Gde Raka Surya Diputra, Kepala Desa Batuan Sukawati I Nyoman Netra dan Bendesa Desa Adat Batuan I Made Djabur.
“Kunjungan ini memberi keuntungan yang tidak sedikit terutama promosi pariwisata. Mereka sangat menikmati culture heritage ,dimana nantinya secara tidak langsung mereka akan mempromosikan keindahan objek wisata di Gianyar di negaranya yang tentu saja berdampak pada meningkatnya pendapat terutama di sektor pariwisata,” tambah Gde Manyun.
Kadis Pariwisata Pemkab Gianyar Ari Bhramanta mengatakan dari 33 obyek wisata yang akan dikunjungi delegasi IMF dan World Bank di Bali, 13 diantaranya merupakan objek wisata di Gianyar. Pada kunjungan kali ini, setelah mengunjungi Situs Purbakala di Pura Desa Batuan, delegasi juga mengunjungi Gallery Marka Ubud, dan Puri Lukisan Ratna Warta Ubud.
“Kunjungan delegasi IMF dan World Bank berdampak positif pada meningkatnya jumlah kunjungan wisata. Namun diakui tidak secara instan atau langsung meningkat, tapi akan dirasakan tahun-tahun mendatang,” tambah dia.
Selama 30 menit rombongan dapat melihat–lihat situs purbakala yang ada disana. Untuk mengetahui sejarah dan nilai historis yang ada di situs tersebut, rombongan juga didampingi penterjemah yang selalu sigap menjawab setiap pertanyaan. Selain itu rombongan juga berkesempatan melihat secara langsung aktivitas krama desa ngayah persiapan prosesi upacara Saraswati yang jatuh pada Saniscara Umanis Watugunung.
Dipilihnya objek wisata cagar budaya di Pura Desa Batuan Sukawati sebagai salah satu destinasi kunjungan, ditanggapi antusias oleh Bendesa Adat Desa Batuan, I Made Djabur. Ia mengaku sangat bangga menerima kunjungan delegasi dari berbagai negara tersebut.
Meski tidak ada persiapan khusus, namun untuk memberikan pelayanan terbaik mulai dari pecalang, pedagang maupun pengunjung dihimbau untuk menjaga ketertiban dan kebersihan. Namun, meski ada kunjungan khusus, obyek wisata ini masih terbuka untuk kunjungan wisata lain. Hanya jalur masuknya dibedakan. Sedangkan terkait pengamanan pihaknya pun telah menyiagakan pecalang dan dibantu pihak kepolisian.
“Made Djabur menambahkan, tingkat kunjungan wisman ke Pura Desa Batuan saat ini rata-rata 2.000 orang per hari, masih dominan wisatawan China,” kata I Made Djabur menjelaskan.