Oleh I Ketut Sutika
Denpasar (Antara Bali) - Bali hanya sebuah pulau kecil dengan luas 5.632,86 km persegi atau hanya 0,29 persen dari luas Nusantara, namun semua unsur lengkap ada di dalamnya, mulai dari empat buah danau, ratusan sungai, gunung dan kawasan hutan.
Perpaduan pemandangan sawah yang berundak-undak, lembah, pesisir pantai dan gunung berapi dengan danau di bawahnya, merupakan panorama alam yang menambah daya tarik Pulau Dewata, di samping keunikan seni budaya yang diwarisi secara kokoh oleh masyarakatnya.
Wisatawan mancanegara yang berulang kali menghabiskan liburan di Pulau "Seribu Pura" merasa tidak pernah bosan dan jenuh, karena selalu akan menemukan suasana baru serta atraksi yang unik dan menarik untuk dinikmati.
Masyarakat dan semua pihak di Bali secara sadar dan penuh tanggung jawab menjaga alam lingkungan, sekaligus mewujudkan Bali sebagai provinsi bersih dan hijau (Green Province) yang dicanangkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur AAN Puspayoga.
Meskipun hal itu masih jauh dari harapan, namun sudah mulai membuahkan hasil, karena indeks kualitas lingkungan hidup 2010 yang diumumkan 2011 menunjukkan, Bali berada pada peringkat pertama terbaik dengan nilai indeks tertinggi yaitu 99,65 dari 29 provinsi yang dinilai di Tanah Air, tutur Kepala Biro Humas dan protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng.
Deputi VII Kementerian Lingkungan Hidup Henry Bastaman saat mengumumkan indeks kualitas lingkungan hidup di Indonesia, mengatakan, Bali berada pada peringkat pertama secara nasional dari 19 provinsi yang mengalami kenaikan nilai indeks kualitas lingkungan hidup dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara nasional nilai indeks kualitas lingkungan hidup naik dua poin dibandingkan 2009 yaitu dari 59,79 menjadi 61,07 karena kontribusi kualitas sungai yang membaik. Indeks kualitas lingkungan hidup menilai tiga hal yaitu kualitas air sungai, kualitas udara dan luas tutupan hutan.
Atas kondisi alam dan budaya Bali yang demikian itu, Pemerintah Provinsi Bali yang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53, pada hari Minggu 14 Agustus 2011 tetap mengandalkan dan memprioritaskan pembangunan bidang pariwisata, pertanian dan pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
Ketiga sektor andalan itu diharapkan mampu menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mensejahterakan kehidupan masyarakat, tanpa mengenyampingkan aspek pembangunan lainnya.
Bali selama ini beberapa kali pernah meraih predikat sebagai pulau wisata terbaik di dunia, dan kondisi itu diharapkan tetap dapat dipertahankan di masa-masa mendatang dengan harapan masyarakat dunia tertarik untuk berliburan ke Pulau Dewata.
Dengan didukung keamanan yang kondusif serta adanya penerbangan langsung dari kota-kota besar di mancanegara diharapkan kunjungan turis di Bali semakin banyak, sehingga akan mampu memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengakui, Bali yang meraih prestasi gemilang di tingkat nasional maupun internasional berkat kemampuan sebagai pulau wisata yang aman, nyaman dan menarik sehingga disenangi wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia.
Hal itu tidak terlepas dari pengakuan wisatawan mancanegara maupun sejumlah duta besar dari negara-negara sahabat yang sering diterimanya, bahwa berulang kali berliburan ke Bali selalu menemukan suasana baru serta atraksi unik dan menarik untuk dinikmati.
Padahal sesungguhnya Bali masih banyak kelemahan dan kekurangan yang perlu mendapat penanganan menyangkut berbagai aspek kehidupan. Kelamahan itu antara lain menyangkut jalur hijau, tata ruang, lalu lintas dan masalah kebersihan yang belum dapat diwujudkan sesuai harapan.
Demikian pula banyak peraturan daerah yang telah dihasilkan, belum dapat diterapkan secara maksimal dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Perda tersebut antara lain menyangkut spadan pantai yang mengatur ketentuan jarak antara pantai dengan bangunan fisik rumah atau toko maupun bangunan-bangunan yang melanggar jalur hijau.
Selain itu juga masalah lalu lintas yang semrawut, di sana-sini diwarnai dengan kemacetan. Menurut Gubernur Pastika mengakui, masih banyak mengalami kelemahan dan kekurangan, namun dunia internasional menilai cukup baik.
Gubernur Mangku Pastika bersama Wagub AAN Puspayoga dengan didukung seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan dukungan penuh dari masyarakat yang mengendalikan Bali sejak tahun 2008-2013 itu telah bekerja keras lewat program Bali maju, aman dan sejahtera (Bali Mandara).
Upaya tersebut selain meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menyelamatkan Bali
di tengah impitan dan perkembangan pesat di era globalisasi.
Jutaan wisman
Provinsi Bali dalam usia yang relatif tua, sesungguhnya boleh sedikit berbangga diri karena keberadaannya sudah sangat dikenal, tidak hanya oleh penduduk Indonesia tapi juga dari berbagai penjuru dunia.
Pantai Kuta, Pantai Sanur, perkampungan seniman Ubud, kawasan perhotelan elit Nusa Dua, serta potensi kerajinan tangan, gerak tabuh dan tari Bali, serta karya lukisan yang begitu indah menjadikan Bali cepat populer dibanding provinsi lain yang jauh lebih tua.
Dikenalnya Pulau Dewata secara meluas di dunia internasional itu berkat orang-orang asing antara lain Miguel Covarrubias, seorang penulis, pelukis dan antropolog kelahiran Meksiko pada tahun 1930 atau 81 tahun yang silam sempat menetap di Bali dan menulis buku berjudul "Island of Bali".
Seniman mancanegara sebenarnya sejak lama telah mengenal dan menetap di Bali seperti Andrien Jean Le Mayeur, seniman asal Belgia yang akhirnya mempersunting seorang wanita Bali.
Demikian pula Walter Spies (alm) warga negara Jerman, Antonio Blanco (alm) asal Spanyol, Arie Smith, warga negara Belanda dan banyak lagi sederetan nama seniman asing yang pernah menetap di Bali, khususnya di perkampungan seniman Ubud untuk menghasilkan karya-karya seni yang bermutu.
"Citra baik tentang Bali yang telah diperkenalkan itu, tetap ditindaklanjuti dengan mengirim misi kesenian dan promosi pariwisata ke berbagai negara di belahan dunia, sehingga wisatawan yang berkunjung ke Bali jumlahnya terus meningkat.
Bali dalam tahun 2011 memasang target kunjungan wisman sebanyak 2,6 juta hingga 2,8 juta lebih tinggi dari realisasi kunjungan wisman 2010 sebanyak 2,57 juta orang, atau melampaui sasaran yang saat itu ditetapkan 2,2 juta hingga 2,3 juta orang.
Selama semester I-2011 terealisasi 1,30 juta wisman meningkat 10,56 persen semester I-2010 yang hanya tercatat 1,18 juta orang, sehingga sasaran yang ditetapkan itu optimis tercapai.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Gede Suarsa MSi, meskipun target yang ditetapkan meningkat, Bali tidak perlu menambah atau membangun fasilitas pariwisata berupa kamar hotel berbintang, karena fasilitas yang ada masih memungkinkan untuk menampung peningkatkan kunjungan wisman, mengingat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali selama 2010 itu rata-rata 65 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 60,8 persen.
Fasilitas kamar hotel berbintang, khususnya di wilayah Kabupaten dan Denpasar selama ini dinilai cukup memadai tidak perlu ditambah. Namun tiga kabupaten yang selama ini belum memiliki fasilitas hotel berbintang sangat memungkinkan.
Ketiga daerah itu meliputi Kabupaten Jembrana, Klungkung dan Kabupaten Bangli, mengingat wisatawan ingin menikmati suasana baru dalam berliburan ke Bali. Demikian pula daerah-daerah lain seperti Kabupaten Tabanan, Gianyar, Buleleng dan Karangasem masih sangat memungkinkan untuk menambah kamar hotel berbintang.
Bali jika bercermin dari hasil penelitian dan pengkajian SCETO, konsultan pariwisata dari Perancis tahun 1975,
menurut Kepala Badan Penjamin Mutu Universitas Udayana (BPMU) Prof Dr Ir Wayan Windia, MS di Pulau Dewata maksimal dibangun 24.000 kamar hotel berbintang untuk menjaga daya dukung Bali.
Namun kenyataannya di Bali kini telah dibangun 55.000 kamar hotel berbintang atau dua kali lipat daya dukung Bali, sehingga Bali sudah saatnya melakukan moratorium terhadap pembangunan fisik terkait kepentingan pariwisata, ujar Prof Windia.(**)
Bali Tetap Jadi Daerah Tujuan Wisata
Sabtu, 13 Agustus 2011 14:35 WIB