Kuta (Antaranews Bali) - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, NTB, NTT terus menggenjot penerimaan negara sektor pemungutan bea masuk, bea keluar, serta cukai (revenue collector) guna merealisasikan target sebesar Rp1,57 triliun.
"Saat ini, Bea Cukai Wilayah Bali, NTB dan NTT telah mengumpulkan penerimaan negara sebesar Rp918,4 miliar atau 58,44 persen dari target yang berikan," kata Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB, NTT, Syarif Hidayat, di Kuta, Badung, Bali, Kamis.
Untuk merealisasikan target tersebut, DJBC Bali, NTB, NTT membuat suatu terobosan untuk merealisasikan target tersebut, diantaranya dengan dikenakannya cukai terhadap Vape (rokok elektrik), sehingga penerimaan negara diperoleh dari sektor Vape mencapai Rp1,209 miliar.
Hal ini sesuai PMK Nomor 146/PMK.010/2017 tentang tarif cukai hasil tembakau bahwa Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) meliputi ekstrak dan "essens" tembakau contohnya, Liquid Vape (e-liquid/e-juice), tembakau molasses, tembakau hirup, dan tembakau kunyah juga dikenakan tarif cukai sebesar 57 persen.
Selain itu, Bea Cukai juga menggagas lahirnya Kawasan Ekonomi Khusus di Mataram (NTB), sebuah Kawasan yang dibentuk untuk menjadi katalis pertumbuhan ekonomi masyarakat, membuat lingkungan kondusif bagi aktifitas investasi, ekspor dan perdagangan dengan kemudahan di bidang fiskal, perpajakan dan kepabeanan.
"Pada tahun 2017, realisasi penerimaan Bea Cukai di wilayah Bali, NTB dan NTT mencapai 120,01 persen dari target penerimaan," katanya.
Sebagai "trade facilitator", DJBC Bali, NTB, NTT juga memberikan fasilitas fiskal untuk menunjang industri dalam negeri, sehingga mampu bersaing dengan industri luar negeri.
"Kami telah mengeluarkan izin fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), Gudang Berikat, Pusat Logistik Berikat (PLB) dan Toko Bebas Bea (TBB) di areal terminal kedatangan Internasional airport Ngurah Rai, merupakan yang pertama di Indonesia," katanya.
Kehadiran PLB diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam proses logistik, peningkatan efisiensi biaya logistik yang berimbas pada penurunan "dwelling time", meningkatnya daya saing dan "cash flow" perusahaan, turunnya biaya penimbunan barang dan biaya penelusuran teknis. (WDY)
BC Bali-Nusra genjot penerimaan negara
Kamis, 4 Oktober 2018 13:00 WIB