Denpasar (Antaranews Bali) - Legislator dari DPRD Provinsi Bali Gede Ketut Nugrahita Pendit mengapresiasi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII yang telah menyelesaikan "underpass" (terowongan/ jalan bawah tanah) Simpang Patung I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung.
"Saya mengapresiasi pemerintah, karena BPJN telah menyelesaikan proyek terowongan (jalan bawah tanah) tersebut. Bahkan, informasinya, Senin (10/9) akan dilakukan uji coba pembukaan jalan tersebut," kata anggota Komisi III DPRD Bali itu di Denpasar, Senin.
Menurut dia, jalan di Pulau Dewata sudah selayaknya harus dilakukan perbaikan, termasuk juga pembangunan jalan baru. Salah satunya dengan dibangunnya jalan bawah tanah tersebut untuk mengurai kemacetan menuju Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Pemerintah pusat melalui BPJN harus melakukan peningkatan jalan di Bali, karena seiring bertambahnya volume kendaraan, namun keberadaan jalan tidak berubah. Hal ini juga menambah terjadinya kemacetan di kawasan vital," katanya.
Namun, politikus asal Baturiti, Kabupaten Tabanan itu mengharapkan dengan adanya jalan alteri atau perluasan jalan raya, akan dapat mengurangi kemacetan yang ada.
Nugrahita Pendit mengatakan dengan dibukanya jalan bawah tanah di Simpang Patung Ngurah Rai itu, maka lalu lintas diharapkan menjadi lancar, apalagi jalan tersebut juga menjadi penghubung ke kawasan wisata di Nusa Dua dan daerah lainnya di Bali bagian selatan.
"Dengan selesainya pembangunan `underpass` tersebut, maka persiapan menjelang acara internasional di Bali, yakni `Annual Meeting World Bank-IMF` pada bulan Oktober mendatang dari segi infrastruktur jalan raya telah memadai, dan kami harapkan acara pertemuan Bank Dunia tersebut berlangsung sukses," katanya.
Sebelumnya, Komisi III DPRD Provinsi Bali melakukan peninjauan pembangunan "underpass" atau jalan bawah tanah di bundaran patung I Gusti Ngurah Rai, Desa Tuban, Kabupaten Badung, pada Jumat (7/9) lalu.
"Pembangunan jalan bawah tanah di perempatan tersebut dalam upaya memperlancar arus lalu lintas ke arah Nusa Dua dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai," kata Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba.
Ia mengatakan pembangunan jalan tersebut juga dalam rangka menyongsong kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF (Annual Meeting World Bank-IMF) di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 8-14 Oktober 2018.
"Oleh karena itu pembangunan jalan bawah tanah tersebut sejak awal 2018 dengan anggaran mencapai Rp168 miliar itu sudah dilakukan pengerjaan secara keberlanjutan, sehingga akhir September semuanya sudah rampung," katanya. (WDY)