Gianyar (Antaranews Bali) - Para peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Kalimantan Timur menginap satu malam bersama orang tua asuh di Puri Ageng Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, untuk mengenal tradisi dan keseharian para kerabat kerajaan di tempat itu.
"Hari ini 23 orang siswa akan bertemu lima orang tua asuh di Puri Ageng Blahbatuh. Dimana mereka bersosialisasi dengan kehidupan orang tua asuhnya," kata Senior Manajer Unit Community Development Program PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Titi Purwantiningsih di Gianyar, Sabtu malam.
Pendamping peserta SMN asal Kaltim itu mengatakan, tujuan para siswa ini bertemu orang tua asuhnya selain mengenal sosial budaya masyarakat Bali, juga mengetahui tarian daerah, cara memasak makanan tradisional ala kerabat raja dan bagaimana keseharian masyatakat di Bali umumnya.
Pihaknya mengharapkan para siswa SMN dapat mengenal kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat Bali. Ia menuturkan, para siswa yang menjadi peserta SMN ini rata-rata berprestasi, memiliki kartu indonesia pintar (KIP) dan dari keluarga kalangan menengah ke bawah.
"Dengan adanya program BUMN untuk negeri yang mengajak siswa mengenal nusantaranya akan menambah wawasan siswa tentang budaya daerah di Bali khususnya," katanya.
Pengalaman yang tidak pernah terlupakan bagi siswa, karena paginya diajak mengenal lingkungan puri, belajar dasar tari, cara memasak dan membuat canang dan ketupat untuk sarana ritual.
"Tadi siang siswa juga diajak makan bersama dengan raja keturunan ke-25 di Puri Ageng Blahbatuh dan para permaisurinya, dimanamakan menu yang disajikan ala kerajaan," ujarnya.
Baca juga: Peserta SMN Kaltim belajar lestarikan penyu di Serangan-Bali
Baca juga: Psikolog-Dosen Komunikasi Bali motivasi peserta SMN Kaltim
Baca juga: 23 peserta SMN 2018 ikuti pembekalan BUMN-jurnalistik
Terkait pembagian kamar menginap di rumah orang tua asuh, dari total 12 kamar, dimana masing-masing kamar ada tiga orang siswa.
"Masing-masing kamar ada terisi dua tiga orang per kamar dan ada tiga guru pendamping (dua guru SMA dan satu guru mengajar siswa difabel) yang juga ikut
menginap disalah satu rumah orang tua asuh ini," katanya.
Sebelum bertemu dengan orang tua asuh mereka, siswa diperkenalkan dan ikut menarian joget bumbung yang merupakan tarian perkenalan atau persahabatan.
"Mereka terlihat senang dan antusias datang ke puri ini dan sempat malu-malu saat makan bersama dengan raja dan permaisurinya," katanya.
Selain itu, juga dilakuka penyerahan bantuan lima alat potong rumpurt di Puri Ageng Blahbatuh. "Tadi 23 siswa diajak berkunjung ke Goa Lawah dan terasering Desa Tegalalang," ujarnya. (ed)