Dishub Denpasar adakan pemilihan Pelopor Keselamatan LLAJ

Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bali melakukan pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) dalam upaya menjaga disiplin berlalu lintas di jalan raya. 

"Kegiatan tersebut untuk mewujudkan peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap perilaku pelajar dalam disiplin berlalu lintas," kata Asisten Administrasi Pembangunan Sekda Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta saat pembukaan acara tersebut di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ tersebut perlu dilakukian, karena permasalahan yang sering dihadapi di Kota Denpasar, yakni kemacetan, kebersihan, kependudukan dan pedagang kaki lima, serta pencemaran udara. 

Menurut dia, dampak yang paling banyak dihadapi di perkotaan dengan bergesernya fungsi lahan di beberapa ruas jalan, akibat perkembangan dari pembangunan yang sulit dibendung. Denpasar merupakan jalur lalu lintas dari kabupaten lainnya, sehingga menimbulkan berbagai persoalan, seperti meningkatnya kepemilikan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dari tahun ke tahun. 

Jimmy Sidarta lebih lanjut mengatakan beberapa pelajar berperilaku ugal-ugalan tanpa memperhatikan rambu dan marka jalan, sehingga sering menimbulkan kecelakaan. Mengatasi permasalahan tersebut, selain pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ.

Ia mengapresiasi Dishub juga telah melakukan beberapa upaya di antaranya menata lalu lintas dengan rekayasa lalu lintas pada beberapa ruas jalan tertentu di Denpasar untuk keselamatan pemakai jalan dengan memasang fasilitas lalu lintas, seperti rambu, marka jalan dan "pelican crossing dan guardrail".

Selain memasang rambu dan marka, Dishub juga mengecat marka dan memasang rambu pada jalan yang belum terpasang. Pihaknya juga memasang marka disabilitas di kawasan pendidikan, pasar, pariwisata, rumah sakit dan pedestrian. 

Selain itu, kata dia, Pemkot Denpasar untuk mengedukasi anak-anak usia dini, pihaknya membangun taman lalu lintas yang berlokasi di Lapangan Lumintang. Selain itu, Dishub juga melakukan pembinaan dan penyuluhan keselamatan lalu lintas angkutan jalan ke sekolah-sekolah, dan juga menyediakan lajur roda dua, pengadaan RHK dan zona selamat sekolah di beberapa kawasan sekolah, memperbaiki pedestrian pelajar kaki sepanjang jalan Gajah Mada dan ruas jalan lainnya, serta mengadakan penataan ruas jalan untuk parkir di jalan umum.

Dengan diselenggarakan pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ diharapkan, para pelajar pelopor keselamatan berlalu lintas menjadikan contoh di Kota Denpasar yang peduli terhadap keselamatan generasi muda sebagai pewaris pembangunan di masa depan. 

"Semua itu guna mewujudkan lalu lintas yang aman, nyaman dan lancar juga diperlukan partisipasi dari semua elemen masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Pelopor Keselamatan LLAJ 2018, Ketut Sriawan, yang juga Kabid Dal Ops LLAJ Dishub Denpasar menyatakan, pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ ini untuk mengurangi angka kecelakanan lalu lintas (lalin) dan menjadikan pelajar sebagai pelopor duta keselamatan berlalu lintas di Kota Denpasar.

Ia mengatakan menurunkan jumlah pelanggaran lalin dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap perilaku pelajar dalam disiplin berlalu lintas sebagai cermin kesadaran masyarakat berlalu lintas di jalan raya. 

"Yang mengkuti pemilihan pelajar pelopor keselamatan berlalu lintas, yakni para pelajar tingkat SMA dan SMK se-Kota Denpasar dengan jumlah 40 orang dari 20 sekolah," ujarnya.

Dari pemantauan, bahwa ruas jalan di Kota Denpasar sebagian besar amburadul, hanya di jalan-jalan protokol penataan dan penertiban dilakukan. Sedangkan di daerah agak kepinggiran dari jalan protokol, terkait parkir juga dibiarkan begitu saja. Petugas seolah tutup mata dengan permasalahan itu.

"Dinas perhubungan dan instansi terkait seakan tidak peduli dengan masalah jalan raya. Banyak kendaraan parkir di badan jalan, bahkan memarkir hingga berhari-hari dibiarkan saja. Salah satu contoh di ruas Jalan Kecubung dan Plawa," kata Wayan Darma seorang warga Denpasar. (ed)