Gianyar (Antara Bali) - Bali Safari and Marine Park kembali mengadakan sambal Chili Festival Bali Safari (Chibari) III 2011 dengan menampilkan lebih dari 300 macam rasa sambal asli dari seluruh wilayah Bali.
"Chibari tahun ini semakin meriah dengan dukungan lebih dari 300 peserta menyumbangkan resep dan rasa sambal khas daerahnya," kata General Manager Bali Safari & Marine Park (BSMP), Hans Manangsang saat pembukaan festival itu di wantilan Hanuman BSMP, Minggu.
Ia mengatakan festival yang akan berlangsung selama 1 bulan penuh mulai hari Minggu (7/8) hingga 7 September 2011, sebagai wahana untuk melestarikan kekayaan budaya yang miliki.
"Kami berterima kasih atas apresiasi maupun antusiasme dari para peserta yang datang dari berbagai kecamatan di Bali untuk mendukung acara ini," jelasnya.
Hans Manansang yang juga ketua panitia acara itu menambahkan makanan pedas memang sudah menjadi bagian dari kuliner Indonesia.
Disertai dengan "fun fact" mengenai sambal, kata dia membuat para pengunjung tambah bersemangat untuk mencicipi ratusan sambal yang disajikan di festival ini.
"Sebut saja sambal beruk, sambal kencur dan sambal coco pete uh ah ah ah, dari namanya saja sudah membuat para pengunjung penasaran untuk mencobanya," jelasnya.
Ia mengaku, festival sambal merupakan salah satu upaya konservasi budaya dalam hal kuliner yang dilakukan Bali Safari & Marine Park secara reguler.
Tidak hanya itu, jelas dia untuk menyambut Chili Festival ini, Bali Safari juga memberikan promo harga khusus bagi pemilik KTP Bali agar semakin banyak warga Bali dapat menikmati ratusan sambal selama sebulan ke depan.
Sementara itu Chibari yang dibuka oleh Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sambutan luar biasa dari para pengunjung yang memenuhi area Wantilan Hanuman.
Tidak hanya para peserta yang antusias membuat dan menyajikan sambal khas daerahnya, tetapi juga para pengunjung rela mengantri untuk menerima tantangan pedas dari Chibari.
Uniknya, acara ini tidak dibuka dengan pemotongan pita seperti yang biasa dilakukan, namun dibuka dengan pemotongan lombok bersama oleh bupati yang akrab dipanggil Cok Ace itu.(**)