Mataram (Antaranews) - Sebagian listrik yang ada di wilayah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, padam pascagempa terjadi gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter pada pada pukul 19.46 Wita.
"Listrik masih padam, kita takut pak," kata seorang warga Gomong, Kota Mataram,Ibu Wartini sembari menangis memeluk anak perempuannya yang menangis, Minggu malam.
Menurut pengamatan wartawan Antara yang keluar berkeliling mengamati kondisi masyarakat Kota Mataram, Minggu malam, listrik di sebagian wilayah terlihat padam. Namun untuk Kelurahan Ampenan Tengah, Kota Mataram, tidak mengalami pemadaman.
Meski demikian, warga yang merasakan goncangan gempa bumi berkekuatan 7 SR tersebut berhamburan keluar. Ruas jalan raya di Kota Mataram dipadati oleh warga yang berkendara maupun yang berlarian sembari menggendong anaknya yang masih balita.
Kepanikan disertai tangisan dan teriakan di tengah gelap gulita ruas jalan raya di Kota Mataram bercampur suara klakson kendaraan terus terdengar. Lapangan terbuka yang ada di Kota Mataram nampak dipadati oleh warga.
Kepanikan masyarakat ini terlihat akibat muncul informasi dari laman web BMKG yang menyatakan bahwa gempa bumi berkekuatan 7 SR tersebut berpotensi tsunami dengan lintang 8.37 LS - 116.48 BT yang berlokasi 18 km arah Barat Laut, Kabupaten Lombok Timur.
Namun dari informasi yang tersiar dari patroli lapangan kepolisian, tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada munculnya tsunami. Hingga berita ini dibuat, getaran gempa bumi masih terus terjadi. Namun gempa bumi yang dirasakan tidak sebesar yang terjadi pada pukil 19.46 Wita sebesar 7 SR. (ed)
Listrik di Kota Mataram padam pascagempa 7 SR
Minggu, 5 Agustus 2018 21:07 WIB