Denpasar (Antaranews Bali) - Yayasan Jimbaran Hijau (JH) menyelenggarakan "Jimbafest 2018" dalam upaya memberikan apresiasi terhadap seni dan budaya, serta sajian kuliner di kawasan Bali bagian selatan yang digelar selama dua hari, 20-21 April 2018.
Ketua Yayasan Jimbaran Hijau Dedi Halim di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Jumat, mengatakan kegiatan "Jimbafest" yang ke-3 menampilkan beragam kegiatan, antara lain lomba membuat penjor, gebogan bunga, lomba bahasa Inggris, juga penyajian kuliner dan musik.
"Tahun ini Jimbafest bekerja sama dengan 125 sekolah yang ada di Kecamatan Kuta Selatan dengan 264 peserta lomba sesuai dengan kegiatan tersebut," ujarnya.
Tema kegiatan itu adalah "Menyamabraya" (kita bersaudara). Dengan tema tersebut diharapkan dapat mempersatukan gerak langkah semua komponen masyarakat yang ada di Kuta Selatan, dan Bali pada umumnya.
Dedi Halim didampingi Direktur Utama PT Jimbaran Hijau, Putu Agung Prianta mengatakan kegiatan "Jimbafest" tersebut mengutamakan konsep "GRACE-Fun" (Green, Art, Culture, Education, and Fun) telah menjadi proyek percontohan yang berhasil, dan sekaligus menjadi tren gaya hidup hijau yang sehat dalam sebuah komunitas di daerah Jimbaran untuk dapat ditularkan ke seluruh tanah Air.
"Tujuan acara tersebut juga sekaligus merayakan Hari Bumi bersama siswa-siswi sekolah dan masyarakat sekitar Jimbaran untuk semakin memahami pentingnya menjaga, memelihara dan melestarikan bumi tercinta," ucapnya.
Sementara itu, Dirut PT Jimbaran Hijau Putu Agung Prianta mengatakan kegiatan tersebut akan dilakukan berkesinambungan dan menjadi agenda tahunan.
"Kegiatan tersebut sudah menjadi agenda tahunan, sehingga perencanaan dilakukan secara matang. Dan setiap tahunnya dipastikan ada penampilan terbaru," ujarnya.
Ia mengatakan pada tahun ini akan menampilkan ajang seni inovatif, yakni seni lukis mural, lomba drama modern dan penampilan kesenian dari anak-anak SLB.
"Ajang Jimbafest akan menampilkan kesenian angklung SLB Negeri 1 Badung dan dimeriahkan juga dengan pertunjukkan Baleganjur, Tari Kecak dan Barong yang ditampilkan oleh komunitas masyarakat Jimbaran, band akustik STD (Sekolah Tinggi Desain) dan Lolot Band," katanya. (WDY)