Denpasar (Antaranews Bali) - Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar Gou Haodong mengagumi masyarakat Bali yang hingga saat ini masih memegang teguh adat istiadat dan budaya yang membuat Pulau Dewata unik sehingga menjadi tujuan wisata turis mancanegara.
"Kami anggap itu sebagai sumber atau daya tarik pariwisata Bali yang masih dijalankan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," kata Gou Haodong dalam audiensi dengan Kepala LKBN Antara Biro Bali Edy M Yakub di konsulat setempat di Denpasar, Selasa.
Gou yang sudah 30 tahun mengabdikan dirinya di Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan sebagian besar bertugas di sejumlah negara mengaku jarang menemukan budaya dan adat istiadat seperti Bali yang masih dipelihara di tengah era modern saat ini.
Menurut diplomat senior itu, setiap negara memiliki potensi pariwisata mulai dari keindahan alam pantai dan gunung serta budaya, namun cara pandang masyarakat Bali yang mampu menghidupkan tradisi budaya serta adatnya yang membuat berbeda dibandingkan destinasi lain.
"Walau pun saya belum lama di Bali tetapi saya merasakan karakter ramah masyarakatnya. Kalau berwisata ke negara lain sekali saja mungkin cukup tetapi kalau Bali, wisatawan ingin berkunjung lagi dan lagi," ucapnya.
Untuk itu, Gou mengakui Bali layak menyandang slogan "surga terakhir" di dunia karena masyarakat Pulau Dewata mampu mempertahankan pola hidup yang sesuai dengan karakter sendiri.
Baca juga: Konjen China Denpasar ingin tingkatkan hubungan antarmasyarakat
Hyperlink : https://www.obortimes.net/language/id/berita/
Sementara itu terkait hubungan kedua negara, Gou menyebut Indonesia dan Tiongkok saat ini berada pada titik yang paling baik, baik dalam kerja sama perdagangan termasuk pariwisata.
Wisatawan dari negeri dengan ikon panda itu saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia mencapai 2,06 juta tahun 2017, sekitar 1,38 juta di antaranya berkunjung di Bali.
Baca juga: Hu Yinquan: Pemberitaan LKBN Antara Majukan RRT-Indonesia (Video)
Hyperlink : https://www.obortimes.net/language/id/berita/
Kunjungan wisatawan dari negaranya itu, lanjut dia, selama beberapa tahun terakhir bahkan menduduki posisi teratas melampaui dominasi turis dari Australia yang sebelumnya menduduki posisi pertama kunjungan wisman di Bali. (WDY)
Baca juga: Konjen RRT Denpasar bantah kamp pengasingan muslim Uighur (video)
Konjen RRT kagumi masyarakat Bali menjaga budaya
Selasa, 17 April 2018 14:47 WIB
Walau pun saya belum lama di Bali tetapi saya merasakan karakter ramah masyarakatnya. Kalau berwisata ke negara lain sekali saja mungkin cukup tetapi kalau Bali, wisatawan ingin berkunjung lagi dan lagi