Denpasar (Antaranews Bali) - Mahasiswa Program Studi Pembangunan Wilayah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melaksanakan kuliah kerja lapangan (KKL) spesifik di Universitas Hindu, Denpasar, untuk menguatkan kerja sama antarperguruan tinggi di Tanah Air.
"Kami melihat Unhi Denpasar ini spesifik punya ciri khas kebudayaan dan keagamaan, sehingga kami bisa belajar mengenai perspektif pembangunan dari keagamaan dan kebudayaan Bali yang luas," kata Ketua Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi UGM Prof Dr M Baiquni MA disela-sela KKL di Kampus Unhi Denpasar, Rabu.
Selain itu, KKL yang diikuti sebanyak 68 mahasiswa itu tertuju ke Unhi Denpasar karena di kampus tersebut memiliki program studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang "bersaudara" dengan Prodi Pembangunan Wilayah UGM dalam Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
"Kita mesti mempertemukan ilmu-ilmu yang berkembang di Barat maupun di Timur, dan akhirnya mencoba melihat lokalitas. Khusus untuk lokalitas dipilih penelitian di Kabupaten Badung," ucapnya.
Dipilihnya Kabupaten Badung, lanjut dia, karena merupakan daerah dengan pertemuan antara nilai lokal dan global dalam kegiatan kepariwisataan yang meliputi dimensi kebudayaan, sosial, ekonomi dan lingkungan. Meskipun demikian, tetap masih ada penghormatan dan penghargaan terhadap keberagaman agama.
Menurut Baiquni, sebelum melaksanakan KKL, para mahasiswa telah melakukan kajian pustaka dan juga membangun perspektif tentang pembangunan di Kabupaten Badung dan selanjutnya menyusun instrumen penelitian, serta sekarang melakukan penelitian.
Di Unhi Denpasar untuk mendapatkan masukan, serta pada hari yang terakhir para mahasiswa akan presentasi mengenai temuan-temuan lapangan yang didapatkan dengan jajaran Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Badung.
"Jadi mahasiswa dilatih tidak saja berkolaborasi antarperguruan tinggi, tetapi juga presentasi di depan pemerintah daerah, dengan demikian bisa berkontribusi pada pemerintah daerah," ujar Baiquni.
Meskipun pemerintah daerah sudah banyak melakukan kajian, kata dia, tetap masih diperlukan pandangan anak muda tentang masa depan daerah ini.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Unhi Denpasar Komang Gede Santhyasa ST MT mengatakan dipilihnya kampus setempat sebagai tempat tujuan KKL tidak terlepas dari keunikan yang dimiliki Unhi Denpasar.
"Prodi di sini unik karena berbasiskan budaya dan agama, sedangkan UGM berbasis masyarakat, sehingga akan sangat menarik jika dikolaborasikan," ujar Santhyasa.
Apalagi, lanjut dia, Kemenristekdikti memang mengarahkan adanya pengembangan kerja sama antarperguruan tinggi, serta Fakultas Teknik juga telah masuk menjadi anggota Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia. (WDY)