Denpasar (Antaranews Bali) - Legislator dari DPRD Bali meminta generasi muda untuk berperan aktif dalam proses demokrasi terkait Pemilihan Kepala Daerah Bali 2018 dan tidak sampai tidak menentukan pilihannya atau golput.
"Saya harapkan sebagai generasi penerus bangsa harus berperan aktif dalam proses demokrasi tersebut, sebab estafet kepemimpinan ada dipundak generasi muda tersebut," kata anggota Komisi I DPRD Bali I Gusti Putu Widjera di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan semua generasi muda harus menentukan pilihannya dengan hati nurani dan cerdas memilih pemimpin lima tahun ke depan. "Saya harapkan tidak sampai ada pasangan calon atau oknum tertentu yang mengintimidasi pemilih pemula tersebut.
Menurut dia, generasi muda di Bali pada umumnya dibina melalui pendidikan informal pada organisasi "sekaa teruna" atau kelompok pemuda. Dalam organisasi mulai tingkat banjar (dusun) hingga desa dan kelurahan tersebut akan melakukan interaksi dengan kaum sesamanya.
"Dalam organisasi tersebut akan terjadi interaksi sosial untuk membuat program-program kerja yang akan dilakukan di kelompok tersebut. Namun dalam situasi politik pun generasi muda juga harus peka dengan lingkungan, sehingga tidak salah menentukan pilihannya," ujarnya.
Dalam situasi politik pun tidak jarang juga dari pasangan calon melakukan interaksi politik dengan "sekaa teruna" untuk bersosialisasi menyampaikan visi dan misinya. Tidak jarang juga melakukan janji-janji politik serta kemungkinan bisa terjadi juga tindakan intimidasi mengarahkan pilihannya ke salah satu pasangan kandidat tersebut.
"Oleh karena itu saya harapkan kepada generasi muda untuk menentukan pilihan kepada pasangan calon yang cerdas dan terbukti kinerjanya selama mereka menjadi pemimpin, termasuk juga bebas dari perkara hukum, dan tuduhan korupsi, seperti dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," katanya. (WDY)