Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong elektronifikasi sistem pembayaran parkir, khususnya di pusat perbelanjaan di daerah setempat, mengingat sebagian besar masih menerapkan tunai.
"Ini untuk mendukung efisiensi dan transparansi dalam pembukuan setiap transaksi, khususnya di parkir," kata Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu.
Bank sentral itu menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada asosiasi dan pelaku usaha untuk menerapkan transaksi nontunai.
Dengan adanya sistem pembayaran nontunai, khususnya di parkir pusat perbelanjaan, maka diharapkan akan memudahkan rekapitulasi total nominal dana yang terkumpul.
Selain itu pelaporan kepada pemerintah daerah dari sektor parkir juga semakin transparan dan akuntabel.
BI Bali, kata dia, menggandeng instansi terkait untuk mendongkrak pemanfaatan pembayaran nontunai di tempat parkir.
Sebagai langkah awal, beberapa waktu lalu BI Bali melakukan kerja sama dengan PT Angkasa Pura I untuk menerapkan pembayaran nontunai di parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Program elektronifikasi itu dikemas dalam "Bali card" yakni uang elektronik bagi wisatawan yang dapat digunakan berbagai keperluan seperti pembayaran transportasi dan tiket masuk lokasi wisata.
Dengan desain kartu bernuansa Bali diharapkan wisatawan dapat menggunakan kartu itu sebagai buah tangan ketika mereka kembali ke negaranya.
Saat ini penerapan pembayaran nontunai 100 persen baru terwujud di tol Bali Mandara dengan termasuk membangun gerai isi ulang di jalur Pelabuhan Benoa. (WDY)