Denpasar (Antara Bali) - Begawan Foundation, yayasan yang peduli pada pelestarian burung jalak bali sukses mengembalikan tiga burung maskot Pulau Dewata itu ke habitat aslinya.
"Upaya kami mengembalikan burung tersebut guna mempertahankan spesies satwa Bali itu dari kepunahan," kata Widya Prajanthi, media contact Begawan Foundation di Denpasar, Selasa.
Dia menjelaskan, tiga jalak bali itu dibawa dari Jurong Bird Park, Singapura. Upaya pengembalian spesies langka tersebut dibantu oleh Cadangan Margasatwa di negara tetangga itu.
Pengembalian ketiga burung tersebut yang difasilitasi oleh Yayasan Begawan, bertujuan untuk meningkatkan keragaman genetik mereka.
Tiga burung pendatang baru akan dibawa terlebih dahulu di pusat penangkaran yayasan yang terletak di Sibang, Kabupaten Badung.
Setelah masa karantina untuk penyesuain, burung tersebut akan dititipkan di Bali Bird Park yang memiliki tempat tinggal yang sesuai dengan habitatnya.
Begawan Foundation, yang didirikan oleh Bradley dan Debbie Gardner pada tahun 1999, memfokuskan perhatian terhadap konservasi Jalak Bali yang terus terancam punah.
Program pelestarian yang dilakukan yayasan tersebut didimulai dengan dua pasang Jalak Bali yang diimpor dari Inggris pada 1999.
Enam tahun kemudian, tepatnya 2005, yayasan itu telah berhasil mengembangbiakkan sebanyak 97 ekor burung, yang kemudian dibawa ke Nusa Penida.
Sebanyak 65 burung dilepaskan selama dua tahun secara bertahap, hal itu dilakukan untuk memastikan keberlangsungan hidupnya di habitat aslinya.
Jalak Bali terdaftar sebagai spesies burung yang terancam punah oleh CITES (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka) pada tahun 1970.
Beberapa organisasi telah mencoba untuk membantu melestarikannya sejak saat itu, namun ulah manusia yang memburu dan merusak habitatnya membuat jumlah maskot Pulau Dewata terus berkurang.(*)