Denpasar (Antaranews Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat ekspor aneka jenis perhiasan (permata) dari Bali selama Januari 2018 mencapai sebesar 7,37 juta dolar AS, atau meningkat 2,52 juta dolar AS (52,09 persen) dibandingkan bulan sama tahun sebelumnya tercatat 4,85 juta dolar AS.
"Demikian pula dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga meningkat 2,07 juta dolar AS atau 39,19 persen, karena pengapalan aneka jenis perhiasan ke luar negeri pada bulan Desember 2017 menghasilkan 5,29 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, aneka jenis perhiasan berbahan baku emas dan perak itu memberikan kontribusi sebesar 13,85 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 53,24 juta dolar AS atau naik 12,76 persen dibanding bulan Desember 2017 tercatat 47,22 juta dolar AS.
Namun total ekspor Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 11,11 juta dolar AS atau 36,08 juta dolar AS, mengingat pada Januari 2017 total ekspor Bali tercatat 39,12 juta dolar AS.
Adi Nugroho menjelaskan, pasaran Australia menyerap paling banyak aneka jenis perhiasan yang diekspor dari Bali, yakni mencapai 26,16 persen dan menyusul Amerika Serikat 23,29 persen.
Sedangkan sisanya diserap pasaran Singapura 18,71 persen, Hong Kong 8,86 persen, Jerman 3,37 persen, China 1,97 persen, Jepang 0,55 persen, Prancis 1,42 persen, Spanyol 0,70 persen, dan selebihnya 14,95 persen ke berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor aneka jenis perhiasan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin yang umumnya berasal dari Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, antara lain berupa cincin, kalung, aneka jenis cenderamata menyerupai bunga-bungaan dari bahan baku emas untuk perhiasan kepala bagi wanita serta sumpel perhiasan telinga untuk wanita.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagiwinata menambahkan, Bali selama tahun 2017 menghasilkan devisa sebesar 32,145 juta dolar AS dari ekspor kerajinan perak, meningkat 4,662 juta dolar AS atau 16,97 persen dari tahun 2016 tercatat 27,48 juta dolar AS.
Volume pengapalan matadagangan itu meningkat 19,35 persen dari 4,63 juta unit pada tahun 2016 menjadi 5,53 juta unit pada tahun 2017,
Hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang sebagian besar digeluti perajin di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar itu memberikan kontribusi sebesar 4,73 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 679,59 juta dolar AS selama tahun 2017.
Kerajinan perak merupakan salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan skala rumah tangga yang berhasil menembus pasaran luar negeri, selain kerajinan keramik, kerang, kulit, lilin, rotan dan kerajinan tulang. (WDY)