Denpasar (Antaranews Bali)- Pasaran Singapura menyerap paling banyak ekspor perhiasan (permata) dari Bali hingga 28,57 persen dari total pengapalan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Pulau Dewata senilai 5,053 juta dolar AS selama bulan Februari 2018.
"Menyusul pasaran Amerika Serikat 25 persen, Hong Kong 9,42 persen, Jerman 4,43 persen dan Italia 3,07 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, aneka jenis perhiasan yang dibuat dari bahan baku emas dan perak itu juga diserap oleh pasaran Italia 3,07 persen, Jepang 0,72 persen, China 1,44 persen, Australia 1,76 persen, Perancis 1,83 persen dan Spanyol 1,11 persen.
Sisanya, sebanyak 22,64 persen diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena aneka jenis perhiasan itu diciptakan dengan rancang bangun (desain) yang unik dan menarik serta harga yang terjangkau, sehingga sangat diminati konsumen mancanegara.
Adi Nugroho menambahkan, Bali menghasilkan devisa sebesar 5,053 juta dolar AS dari ekspor aneka jenis perhiasan (permata) selama Februari 2018, merosot 2,32 juta dolar AS atau 31,49 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Januari 2018) yang tercatat 7,376 juta dolar.
Demikian pula dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga menurun sebesar 1,66 juta dolar AS, atau 24,79 persen, karena ekspor perhiasan pada bulan Februari 2017 meraup sebesar 6,71 juta dolar AS.
Aneka jenis perhiasan yang berbahan baku emas dan perak itu memberikan kontribusi sebesar 11,17 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 45,260 juta dolar AS selama bulan Februari 2018, menurun 4,44 juta dolar AS dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 49,70 juta dolar AS.
Namun, total nilai ekspor Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 110.657 dolar AS atau 0,25 persen karena total ekspor Bali selama Februari 2017 tercatat 45,150 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor aneka jenis perhiasan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin yang umumnya dari Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, antara lain cincin, kalung, aneka jenis cendera mata menyerupai bunga-bungaan dari bahan baku emas untuk perhiasan kepala bagi wanita serta sumpel perhiasan telinga bagi wanita. (WDY)