Mangupura (Antaranews Bali) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Badung menargetkan setiap desa di Badung yang berjumlah 62 desa/kelurahan memiliki produk kerajinan unggulan atau ikon kerajinan.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, kami akan menurunkan tim ke lapangan untuk memberikan pendampingan sehingga produk unggulan tersebut akan menjadi ikon masing-masing desa," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinnaker) Badung Ida Bagus Oka Dirga dalam Rapat Koordinasi Dekranasda, Dinas Perinnaker dengan perajin Badung di Puspem Badung, Jumat.
Disela-sela acara yang dihadiri Ketua Dekranasda Badung, Seniasih Giri Prasta, ia menjelaskan sejumlah desa telah memiliki ikon kerajinan seperti kerajinan kain endek di Desa Getasan, kerajinan patung kayu di JAS (Jagapati, Angantaka, Sedang) dan kerajinan payung/tedung di wilayah Mengwi.
"Kami juga akan melaksanakan pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) yang menyasar 300 pelaku IKM selama tahun 2018 dan mengadakan kegiatan temu usaha dengan mempertemukan 60 pelaku usaha IKM dalam upaya menjalin kerja sama pelaku usaha dengan stakeholder," ujarnya.
Dari segi pemasaran, Dinas Perinnaker Badung akan memfasilitasi pemasaran dan promosi produk perajin melalui pameran dalam negeri dan luar negeri, menjalin kerja sama promosi dan pemasaran dengan Bandara Ngurah Rai, Koperasi Bina Sejahtera serta dengan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
"Kedepan, kami harap UKM di Badung yang berjumlah 1.230 UKM dapat dikembangkan dan Pemkab Badung bersama Dekranasda siap memfasilitasi dalam hal permodalan, pemasaran, dan pameran demi berkembangnya UKM di Badung," katanya.
Dalam rakor itu, Ketua Dekranasda Badung, Seniasih Giri Prasta, menegaskan bahwa Dekranasda Badung sebagai mitra kerja Pemkab Badung berupaya untuk mengembangkan sektor kerajinan masyarakat yang ada di Badung.
"Dekranasda Badung akan terus berupaya membangkitkan sektor kerajinan di Badung dan berharap sektor pariwisata dapat selalu bersinergi dengan sektor kerajinan. Dekranasda berupaya terus mengambil peran optimal dalam rangka menyukseskan pembangunan, peningkatkan taraf hidup dan menyejahterakan masyarakat, khususnya di sektor kerajinan," katanya.
Didampingi Wakil Ketua Dekranasda, Kristiani Suiasa menjelaskan Dekranasda Badung mencanangkan program pengembangan dan inovasi produk di setiap desa dan kelurahan sehingga nantinya akan dapat mengembangkan produk baru yang dapat menciptakan pasar baru.
Untuk untuk mewujudkan upaya tersebut, Dekranasda bersama Pemkab Badung telah menggelar sejumlah pelatihan kepada perajin di Badung, seperti pelatihan perajin tenun, perak dan pelatihan anyaman sehingga perajin dapat mengembangan inovasi dan variasi produk yang dihasilkan.
"Kami berterima kasih kepada Dinas Perinnaker yang telah membantu proses pemasaran hasil produksi para perajin. Saat ini, hasil kerajinan karya perajin Badung telah dipasarkan di sejumlah tempat seperti Bandara Ngurah Rai, pasar tradisional termasuk akses-akses pariwisata di Badung," katanya. (*)