Beijing (Antaranews Bali) - Pulau Bali masih menjadi salah satu tujuan wisatawan asal China saat musim liburan Tahun Baru Imlek pada 15-22 Februari 2018.
"Pulau Phuket, Pulau Bali, Pulau Saipan, dan beberapa tempat yang udaranya lebih hangat, banyak menerima pesanan paket wisata," demikian laporan yang dikeluarkan Asoasi Perjalanan Wisata China (CATS) dan Tuniu, agen perjalanan wisata, Selasa.
CATS dan Tuniu sama sekali tidak menyinggung dampak letusan Gunung Agung yang sempat mengakibatkan kepanikan para wisatawan asal China beberapa waktu lalu.
Kedua lembaga tersebut menyatakan bahwa masyarakat daratan Tiongkok itu tidak akan melewatkan liburan yang bertepatan dengan liburan semester sekolah.
"Perjalanan wisata akan tumbuh menjadi salah satu pilihan utama warga China dalam merayakan Tahun Baru Imlek," tulis CATS dan Tuniu sebagaimana dikutip Chinanews.com.
Tempat-tempat yang suhu udaranya lebih hangat, seperti kawasan perkotaan dan kepulauan menjadi tujuan favorit, demikian laporan People's Daily.
Untuk wisata domestik, wilayah selatan China, seperti Pulau Hainan, Provinsi Yunnan, Provinsi Guangdong, dan Provinsi Fujian bakal kebanjiran wisatawan, terutama dari warga wilayah utara, barat, barat daya, dan timur laut China yang udaranya rata-rata di bawah 0 derajat Celcius.
Sementara untuk wisata ke luar negeri, warga China akan mengunjungi Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia.
"Saya sudah pesan tiket pesawat dan hotel di Yogyakarta dan di Kuta (Bali) jauh-jauh hari sebelumnya," kata Lielee, warga Beijing yang akan berlibur di Indonesia selama dua pekan bersama suami dan kedua mertuanya, kepada Antara.
Pada tahun lalu, Kementerian Pariwisata RI menargetkan 2,5 juta kunjungan wisata dari China. Namun target tersebut tidak berhasil dicapai karena serangkaian peristiwa letusan Gunung Agung pada akhir bulan November 2017. (WDY)