Gianyar (Antara Bali) - Sekretaris Kabupaten Gianyar Cok Putra Nindia menyatakan, dengan diraihnya Millenium Development Goal's (MDG's) Award tahun 2010, merupakan dasar utama bagi Gianyar untuk siap menjadi kabupaten sehat.
"Penghargaan MDG's Award tahun ini dari Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menjadi bekal bagi kesiapan Gianyar dalam meraih penghargaan kabupaten sehat," kata Cok Putra Nindia di Gianyar, Kamis.
Saat ini, kata putra mahkota Puri Peliatan itu, Gianyar kembali menjadi nominator kabupaten/kota yang sehat bersama-sama dengan kabupaten/kota lain di Bali, seperti Badung dan Kota Denpasar.
"Tim penilai dari Kementerian Kesehatan yang diketuai Sumarsinah sudah melakukan verifikasi soal itu," katanya menjelaskan.
Cok Nindia menyebutkan bahwa pihaknya terus konsisten dan berkelanjutan dalam mewujudkan Gianyar sebagai kabupaten sehat.
"Setelah tahun 2007 menerima penghargaan sebagai kabupaten/kota sehat dengan kategori Swasti Saba Wistara, kami terusw berupaya mewujudkan kabupaten dalam kondisi bersih, nyaman, aman dan sehat," ujarnya.
Dalam mewujudkan kabupaten sehat, langkah yang ditempuh adalah dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dan peningkatan kualitas pendidikan dengan pemberian SPP gratis bagi pelajar sembilan tahun.
Di samping itu juga dilaksanakan program bedah rumah, penghijauan dan perluasan hutan dan kawasan wisata.
"Tak ketinggalan pemberian subsidi pupuk dan bibit bagi petani, pemberdayaan lembaga adat, serta sosial dan keagaman juga merupakan wujud untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Seperti disampaikan oleh Sumarsinah, ketua tim penilai dari pusat, delapan indikator pokok yang harus dipenuhi kabupaten/kota menjadi kabupaten sehat.
Adapun delapan indikator itu, kata Sumarsinah adalah wajib belajar sembilan tahun, angka melek huruf yang meningkat, pendapatan perkapita domestik yang meningkat, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup yang menurun, angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup yang menurun.
Indikator lainnya, menurut Sumarsinah adalah angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup yang menurun, adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), program dana sehat dan jaminan sosial nasional bagi masyarakat miskin.
"Paling penting yang dijadikan penilaian adalah pemukiman, sarana dan prasarana umum serta kehidupan masyarakat sehat yang mandiri," ujarnya.(*)