Denpasar (Antaranews Bali)- Wali Kota Denpasar, Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi langkah yang dilakukan Universitas Mahasaraswati untuk melakukan kolaborasi dengan yayasan internasional di bidang ketahanan pangan.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar untuk melakukan kolaborasi dengan yayasan internasional dalam mengembangkan pendidikan, salah satunya terkait ketahanan pangan," kata Wali Kota Rai Mantra saat pembukaan lokakarya tersebut di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan ketahanan pangan sangat penting dilakukan di seluruh dunia. Karena pendidikan dalam sektor pertanian dalam upaya untuk menciptakan sebuah keanekaragaman pangan, yang salah satunya meliputi tentang masalah produksi pangan.
Dikatakan dengan adanya "plant biosecurity" bisa mempertahankan ketahanan pangan dengan strategi-strategi yang ada, dan jika ini berhasil akan mengurangi masalah urbanisasi sehingga akan meningkatkan kapasitas pembangunan di tingkat desa.
"Dari kegiatan ini nantinya diharapkan bisa lebih meningkatkan nilai produktivitas pembangunan desa terhadap sektor pertanian. Jadi ketahanan pangan itu tidak hanya meningkatkan produksi pangan itu sendiri, namun juga lebih meningkatkan kapasitas petani," ujarnya.
Ia mengatakan keanekaragaman pangan di Denpasar sudah sangat baik, dan dapat membantu menstabilkan harga. Hal itu sudah dilakukan di wilayah Peninjoan, Kelurahan Penatih, dan ibu-ibu PKK sudah banyak menanam terong, tomat, cabai dengan menggunakan kantong plastik (polibag) sehingga mereka bisa mandiri.
"Di Kota Denpasar sendiri tingkat produksi padi paling tinggi, yakni 65 kwintal per tahun, dan itu sudah di atas rata-rata nasional yakni 60 kwintal. Ini juga di atas rata-rata Bali 63 kwintal, tetapi sayangnya lahan di Kota Denpasar tidak sebesar daerah lainnya. Denpasar merupakan daerah perdagangan dan jasa, sehingga alih fungsi lahan tidak bisa di bendung," katanya.
Sementara itu, Profesor John Lovett selaku Foundation Chairman, Plant Biosecurity Cooperative Research Centre, Australia mengatakan "Crowrord Foundation" didirikan pada tahun 1992 yang awalnya menawarkan 50 "Masterclass" untuk orang-orang yang mau mengadakan "reset early (awal) and mid career".
Ia mengatakan "Masterclass" tersebut menempatkan isu tentang "bio security" sebagai topik utama di tahun 2018, karena hal tersebut menimbulkan masalah utamanya terhadap hewan, tanaman, manusia dan hubungan sosial.
"Maka dari itu kami harus pelajari dan ini hal yang penting, kapan dan dimana terjadinya `bio security` tersebut," ucap Lovett.
Kegiatan ini bekerja sama dengan empat universitas di Indonesia yakni Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Satya Wacana Salatiga, Universitas Nusa Cendana Kupang, dan Universitas Sam Ratulang Manado. (WDY)