Jakarta (Antaranews Bali) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan
Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo
Nugroho memperkirakan Gunung Agung di Bali tidak akan mengeluarkan awan
panas seperti Gunung Sinabung di Sumatera.
"Awan panas di Gunung Agung tidak akan terbentuk karena lavanya
baru sepertiga mengisi kawah. Kalau sudah meluber, baru terbentuk awan
panas," kata Sutopo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Sutopo mengatakan Gunung Agung memiliki mangkok kawah sedangkan
Gunung Sinabung tidak memiliki sehingga ketika terjadi aktivitas
vulkanik lava langsung meluber dan membentuk awan panas.
"Yang paling berbahaya dari sebuah gunung berapi adalah awan panas
karena luncurannya sangat kencang, bisa mencapai 200 kilometer perjam,"
tuturnya.
Menurut Sutopo, setiap gunung berapi memiliki karakter yang
berbeda. Secara vulkanik, Gunung Agung memang lebih ganas daripada
Gunung Sinabung seperti terbukti pada letusan besar Gunung Agung yang
terjadi pada 1963.
Karena lama tidak terlihat aktivitas vulkaniknya, masyarakat Bali
cenderung membandingkan letusan Gunung Agung terakhir dengan letusan
pada 1963 sehingga relatif membuat kepanikan.
Hal itu berbeda dengan masyarakat di sekitar Gunung Sinabung yang
lebih siap menghadapi letusan gunung karena relatif lebih sering
meletus.
"Padahal letusan Gunung Agung saat ini tidak akan seperti 1963.
Potensi energi saat ini tidak akan meletus sebesar 1963," katanya. (WDY)
BNPB: Gunung Agung diperkirakan tak keluarkan awan panas
Selasa, 9 Januari 2018 16:22 WIB