Denpasar (Antaranews Bali) - Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, menganggarkan dana Rp13 miliar untuk perluasan lahan parkir Tahun 2018, sehingga pengunjung lebih mudah mencari tempat parkir saat membesuk kerabatnya maupun ingin berobat ke rumah sakit setempat.
"Pembangunan lahan parkir nanti dengan sistem knock down`, dimana dana Rp13 miliar untuk pembangunan ini berasaL dari pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) RSUP Sanglah," kata Direktur Umum RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana di Denpasar, Kamis.
Upaya ini dilakukan karena jumlah kantong parkir di RSUP Sanglah dinilai masih kurang dalam menampung kendaraan pengunjung (keluarga pasien) maupun tamu lainnya tersebut akan dilakukan secara bertahap atau tidak sekalian.
Ia mengatakan, untuk perluasan lahan parkir ini dilakukan secara bertahap, mulai dari parkir sepada motor dahulu selanjutnya pembangunan kendaraan roda empat. "Tidak hanya membangun tempat parkir, kami juga meningkatkan kualitas layanan," katanya.
Sudana mengatakan, rencana pembangunan lainnya yang dilakukan RSUP Sanglah dengan membangun gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak terpadu yang menganggarkan dana untuk pembangunannya kuarang lebih Rp500 miliar yang diperoleh dari APBN.
Dari total dana ini, kata Sudana, anggaran Rp200 miliar digunakan untuk pembanguann gedung dan Rp300 miliar sarana dan prasarana medis. "Untuk anggaran ini kami sudah melakukan pertemuan dengan Menkes dan program ini sudah disetujuI," katanya.
Program ini, bertujuannya untuk meningkakan pelayanan kepada masyarakat khusunya ibu dan anak saat menjalani perawatan atau memerlukan perawatan tambahan.
"Tim medis juga segera kami siapkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar operasinal prosedur (SOP) palayanan kesehatan yang berlaku," ujarnya.
Selain dua hal tersebut yang akan dikembangkan, rencana lainnya yakni pengadaan satu unit pesawat cobal untuk pelayanan radioterapi dengan anggaran Rp12 miliar, satu set alat CUSA untuk bedah saraf dan pengadaan USG.
Selanjutnya, pengadaan satu set alat intra operative monitoring yang digunakan untuk melakukan pengawasan integrasi struktur saraf selama pelaksaan operasi, dua unit frezzer jenazah, dua alat lampu operasi untuk mengoptimalkan pelayanan di ruang tindakan.
Selain itu, Tahun 2018 juga dilakukan pengadaan 15 unit alat nebulizer, pembangunan banker linac, izin lingkungan termasuk didalamnya AMDAL, mater plan dan RTRK dan pembangunan gedeung kanker terpadu. (WDY)