Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Halaman Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi yang mengenakan seragam batik tiba di lokasi upacara sekitar pukul 07.20 WIB dan disambut sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Tampak hadir dalam upacara itu Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpan RB Asman Abnur, Menpar Arief Yahya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan Surat Dewan Pengurus Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia nomor: SE-08/KUI IX/2017 2017 tanggal 28 September 2017 tentang HUT Ke-46 Korpri Tahun 2017, rangkaian upacara dalam rangka HUT Korpri antara lain mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara, pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara, pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945
Selain itu pembacaan Panca Prasetya Korpri diikuti oleh seluruh peserta upacara, sambutan Presiden selaku Penasehat Nasional Korpri oleh pembina upacara dan menyanyikan Mars Korpri serta doa.
Tema peringatan HUT Korpri 2017 adalah "46 Tahun Korpri Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa".
Dalam sambutannya Presiden mengatakan di era persaingan terbuka saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi.
"lnovasi dan perkembangan teknologi global tidak hanya membawa kemudahan pada kehidupan sehari-hari, tetapi bahkan mampu mengubah lanskap ekonomi, kehidupan sosial politik, hingga kehidupan
berbangsa dan bernegara," katanya.
Menurut dia, dunia swasta telah menyadari hal tersebut, dan mulai berlari dengan sangat cepat. Aparatur sipil negara harus mampu mengurangi ketertinggalan dalam memberikan pelayanan kepada publik yang tuntutannya semakin tinggi.
Menurut dia, Korpri harus benar-benar memahami peta kompetisi ke depan yang penuh ketidakpastian. Tidak ada pilihan lain kecuali menuntaskan program pembangunan nasional melalui inovasi yang berlandaskan pada moralitas publik yang berdasar Pancasila.
"Setiap anggota Korpri harus terus memperbaiki diri, tinggalkan cara-cara rutin, dan perkuat semangat debirokratisasi. Jangan pernah berhenti berinovasi, manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel," katanya. (WDY)