Nurmantyo
didampingi Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf
TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya
TNI Taufiqoerrohman, dan Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris
Jenderal Polisi Syafruddin.
Wisuda itu menandai akhir masa pendidikan dasar terintegrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Tahun Akademik 2017.
Wisuda itu menandai akhir masa pendidikan dasar terintegrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Tahun Akademik 2017.
Dalam
silabus pendidikan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, para taruna
menempuh empat tahun pendidikan dan tahun pertama adalah masa integrasi
mereka di Kampus Akademi Militer, yang dikenal dengan tahap
Chandradimuka.
Sebelum tahap di Resimen
Chandradimuka itu mereka kecap, mereka mengikuti pendidikan dasar
integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian selama tiga bulan,
pada 8 Agustus-1 November 2017.
Prajurit taruna dan bhayangkara taruna yang mengikuti wisuda terdiri atas 230 taruna (18 perempuan) Akademi Militer, 105 taruna Akademi TNI AL (11 perempuan), 100 taruna Angkatan Udara (10 perempuan), dan 281 taruna Akademi Kepolisian (35 perempuan).
Nurmantyo mengatakan, pendidikan dasar integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian untuk membentuk para prajurit TNI dan bhayangkara kepolisian secara bersama-sama membangun semangat integrasi.
Selain itu, katanya pendidikan dasar integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian agar para taruna Akademi TNI maupun Akademi Kepolisian memiliki pengetahuan dan keterampilan profesi keprajuritan serta kesamaptaan jasmani untuk dapat mengikuti latihan dasar lanjutan di akademi angkatan dan akademi kepolisian.
Menurut dia pendidikan dasar integrasi kemitraan bersama diberikan agar para taruna dan taruni dari ketiga angkatan dan kepolisian mempunyai sikap dan perilaku keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia mengatakan taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian merupakan pemuda/pemudi pilihan yang disiapkan menjadi calon pimpinan TNI dan Kepolisian Indonesia pada masa depan.
"Agar mampu mengemban tugas negara, taruna harus ditempa dalam berbagai tahapan, ditempa lalu pematangan kepemimpinan secara bertahap dan berkelanjutan, untuk mencapai cita-cita tersebut para prajurit taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian dituntut dapat mewujudkan semangat kebersamaan dan membangun soliditas antara TNI dan Polri," katanya. (WDY)