Gianyar (Antara Bali) - Rumah Potong Hewan (RPH) di Desa Temesi, Kabupaten Gianyar mampu melayani sebanyak 20 ton daging sapi setiap minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Perdagangan daging sapi antarpulau, dengan tujuan Kota Surabaya nantinya diharapkan bisa diperluas dengan menjangkau kota besar lainnya di Pulau Jawa," kata Direktur RPH Mandara Giri Kabupaten Gianyar, Pande Putu Sugiawan, Jumat.
Ia mengatakan, selain memenuhi kebutuhan daging sapi antarpulau, juga melayani kebutuhan masyarakat lokal di Bali.
Untuk itu setiap minggunya rata-rata memotong 70 ekor sapi dengan berat rata-rata 400 kilogram per ekor. Hingga saat ini belum pernah sampai kekurangan bahan baku berupa sapi hidup, karena memiliki pasokan cukup memadai.
Ke depan, jika kapasitas mesin pendingin daging sapi memadai, RPH akan melayani ratusan ton daging sapi, termasuk memenuhi kebutuhan hotel.
"Saat ini baru rata-rata memotong 15 ekor sapi setiap harinya, karena kapasitas mesin pendingin daging yang masih minim," ujar Pande Putu Sugiawan.
Jika bantuan dari pemerintah pusat sudah terealisasi, kata Pande Putu Sugiawan akan mampu meningkatkan kapasitas pemotongan sapi, karena memiliki tempat pendingin untuk penyimpanan daging dalam jumlah cukup.
"Hingga saat ini dari Rp6,4 miliar bantuan yang dijanjikan pusat baru terealisasi Rp3,9 miliar, sehingga sejumlah fasilitas belum bisa dipenuhi secara maksimal," tutur Pande Putu Sugiawan.
Ia berharap sisa bantuan yang dijanjikan itu segera bisa terealisasi untuk menyempurnakan fasilitas yang ada.
Saat ini permintaan daging sapi sangat tinggi, namun belum dapat dipenuhi seluruhnya dengan baik.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menetapkan jatah perdagangan sapi antarpula sebanyak 64.573 ekor selama 2011, meningkat 2.573 ekor dari jatah murni 2010 yang hanya 62.000 ekor.
Kuota perdagangan sapi antarpulau untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat ibukota Jakarta diharapkan mencukupi kebutuhan dalam waktu setahun.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Putu Sumantra, untuk itu pengiriman jatah sapi dipatok rata-rata 4.600 ekor setiap bulan, khusus menjelang Idul Fitri, Idul Adha, Hari Natal dan hari-hari besar keagamaan lainnya ditingkatkan dua kali lipat menjadi 9.200 ekor.
Dengan demikian kebutuhan perdagangan sapi antarpulau sepanjang tahun 2011 dapat dipenuhi tanpa melakukan penambahan kuota.(*)