"Imunisasi merupakan hak setiap anak di Indonesia, termasuk pula hak dari anak-anak pengungsi Gunung Agung yang ada di Klungkung," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Klungkung, Dr Jaya Putra di Posko Kesehatan GOR Swecapura, Kota Semarapura, Rabu.
Ia mengatakan, Dinkes Klungkung bersama dengan puskesmas yang ada di kabupaten tersebut turun langsung ke ratusan posko pengungsian untuk mendata dan sekaligus memberikan imunisasi campak.
Target sasaran anak yang mendapatkan imunisasi campak adalah mereka yang berusia antara 9-59 bulan dan belum pernah melakukan imunisasi campak di wilayah tempat tinggal sebelumnya.
Menurutnya, tidak ada perbedaan antara warga asli Klungkung dan juga warga pengungsi asal Kabupaten Karangasem yang ada di posko-posko pengungsian.
"Pelayanan kesehatan dan utamanya pengungsi tidak membedakan daerah dan wilayah. Semua harus merata dapat pelayanan," tutur dia.
Adapun program imunisasi campak akan secara kontinyu dilakukan dalam beberapa waktu kedepan. "Tentu kami tidak bisa jangkau semua untuk hari ini. Sebanyak 122 posko pengungsian akan dilakukan secara bertahap," terang Jaya Putra.
Sementara itu, Dinkes Klungkung menyiagakan sebanyak 24 orang petugas kesehatan untuk berjaga penuh setiap hari untuk melayani pengungsi khusus di GOR Swecapura. Petugas tersebut termasuk dokter umum dan juga dokter gigi, selain puluhan orang perawat dan petugas dari PMI.
Dinkes juga menjangkau pelayanan kesehatan untuk pengungsi di wilayah posko pengungsian yang menempati balai desa dan balai banjar. "Kami jangkau semua termasuk yang ada di balai desa. Tentu dengan berkoordinasi bersama puskesmas di kecamatan," demikian Jaya. (WDY)
Video oleh Bagus Andi Purnomo