"Informasi dari PVMBG itu akan menjadi penting untuk bisa melakukan antisipasi sesungguhnya logistik itu berapa yang perlu disiapkan," kata Khofifah ketika meninjau pos pengamatan gunung api di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu.
Dalam kunjungan tersebut Kepala PVMBG Kasbani memberikan penjelaskan terkait kondisi terkini status awas Gunung Agung termasuk memaparkan kawasan rawan bencana (KRB) yang terbagi dalam tiga zona yakni KRB I (zona kuning), KRBI II (merah muda) dan KRB III yang merupakan zona merah.
PVMBG melarang masyarakat untuk tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak gunung.
Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 12 kilometer.
Kasbani menuturkan zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan gunung yang paling aktual dan terbaru.
Mensos mengatakan berdasarkan informasi dari Pemerintah Kabupaten Karangasem, total jumlah penduduk yang berada di zona merah estimasinya mencapai 64 ribu orang.
Namun di lapangan, lanjut dia, jumlah pengungsi saat ini membengkak mencapai 90.576 jiwa yang tersebar di 421 titik pengungsian di seluruh Bali berdasarkan informasi terbaru BPBD Provinsi Bali.
"PVMBG ini jadi referensi, ini merupakan daerah aman, ini daerah yang harus diantisipasi. Tapi karena psikologi masyarakat, mereka merasa ada gempa sehingga mereka mengungsi sehingga titik pengungsi makin bertambah," ucapnya.
Khofifah lebih lanjut mengatakan dari delapan klaster rencana aksi penanggulangan bencana, pihaknya terkonsentrasi untuk menangani pengungsi, logistik dan layanan dukungan psikososial.
Layanan psikososial tersebut menyasar anak-anak, ibu hamil, masyarakat lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Kemensos, lanjut dia, telah menerjunkan 52 orang tim layanan psikososial yang melaksanakan tugas dengan metode pendekatan masyarakat.
Namun ia mengakui jumlah tersebut masih kurang dibandingkan jumlah pengungsi yang mencapai ribuan orang.
Untuk itu ia mendorong konselor dan psikolog untuk menjadi relawan dalam memberikan pendampingan kepada pengungsi khusus tersebut selama dua bulan setelah mereka selesai mengungsi.
Dalam kesempatan meninjau pos pengamatan tersebut, Mensos juga menyempatkan melihat Gunung Agung di pos pengamatan gunungapi itu yang berada di ketinggian sekitar 535 meter di atas permukaan laut menggunakan alat teropong.
Uniknya, setelah seharian tidak terlihat karena tertutup awan, gunung setinggi 3.142 meter itu menampakkan puncaknya ketika Mensos Khofifah melihat gunung api tersebut. (WDY)
Video oleh Dewa Wiguna