Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta semua pihak memikirkan dan mengkaji untuk penyelamatan "pratima" atau benda sakral di kawasan Pura Besakih, setelah ditetapkan status Level IV (Awas) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
"Saya berpendapat secara logis harus semua pihak memikirkan aset Pura Besakih, seperti `pratima` dan benda lainnya. Karena semua itu adalah perjalanan sejarah umat Hindu. Harus semua pihak juga memikirkan dampak terburuk dari Gunung Agung itu," kata Mangku Pastika di sela meninjau Posko Pengungsian Gunung Agung di Tanah Ampo, Karangasem. Senin.
Menurut dia, di kawasan Pura Besakih sedikitnya ada 18 pura. Masing-masing pura sudah pasti memiliki "pratima" dan benda sakral. Itu adalah semuanya aset bersejarah dan spiritual.
"Hal itu harus diamankan agar tidak sampai rusak. Kalau bisa juga di simpan sementara di tempat yang aman dan suci yang jauh dari kawasan bencana. Misalnya di simpan di Puri Klungkung," ujar dia.
Hal itu, kata Mangku Pastika, tergantung juga dari "penyungsung" pura (penanggung jawab) untuk menyelamatkan benda pusaka tersebut.
"Saya hanya bisa menyarankan dan memberi pendapat secara logika. Sebab kejadian alam kan tidak bisa diprediksi. Kita berdoa agar kejadian Gunung Agung tidak keras dan cuma sebentar saja," katanya.
Di tempat terpisah, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan "pratima" atau benda-benda sakral di Pura Besakih tidak akan dipindahkan, meskipun status vulkanik Gunung Agung sudah pada level Awas.
"Keputusan tersebut sudah berdasarkan hasil rapat dengan para pangemong (penanggung jawab wilayah) dan pemangku (pemuka agama) Pura Besakih," kata Prof Sudiana.
Dalam rapat yang membahas upaya penyelamatan "pratima" tersebut, lanjut Sudiana, diputuskan tidak akan memindahkan "pratima" di Pura Besakih dan sejumlah pura di sekitarnya meskipun berada di kaki Gunung Agung.
"Menurut para pangemong dan pemangku, sesuai dengan sejarah enam kali letusan yang pernah terjadi di Gunung Agung, ternyata belum pernah pratima Pura Besakih digeser ke mana-mana dan terbukti selama ini aman. Mereka pun meyakini kali ini jika pun terjadi erupsi, juga tidak akan menyentuh pratima-pratima di Pura Besakih," ucapnya.
Para "pemangku", kata Sudiana, juga siap untuk berdoa setiap hari agar keadaan pura tetap aman dan masyarakat juga selamat di tengah kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Agung. (WDY)