Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memerintahkan kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan pemprov setempat agar bergiliran memiketkan staf masing-masing di sejumlah posko pengungsian.
"Karena titiknya sangat banyak, yaitu mencapai 240 lokasi, prioritaskan pada posko pengungsian yang besar. Segera lakukan inventarisir dan bagi staf," kata Pastika saat mengumpulkan pimpinan OPD Pemprov Bali di Denpasar, Senin.
Pastika yang didampingi Wagub Ketut Sudikerta dan Sekda Cokorda Ngurah Pemayun juga menekankan agar dalam penanganan tanggap bencana Gunung Agung ini, setiap saat siap dihubungi untuk koordinasi.
Jajarannya sebisa mungkin diminta menghindari bepergian ke luar daerah. "Kecuali untuk urusan yang sangat urgent (mendesak)," ujarnya.
Terkait dengan aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas piket di posko pengungsian nantinya akan ditugaskan sebagai LO (liaison officer) atau petugas penghubung.
Mereka diharapkan ikut mencatat bantuan yang masuk, menginventarisasi kebutuhan pengungsi dan berkoordinasi dengan posko induk di Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem.
"Meskipun mendapat tugas tambahan terkait siaga darurat Gunung Agung, tugas rutin jangan sampai terbengkalai," ucapnya.
Di sisi lain, Pastika juga menyinggung keberadaan posko liar yang tiba-tiba muncul di beberapa titik. Dia menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja untuk segera menertibkan. Sebab jika dibiarkan, hal tersebut akan menyulitkan koordinasi dan pendistribusian bantuan.
Selain keberadaan posko liar, Pastika juga menyoroti penggalangan dana bantuan Gunung Agung yang dilakukan di jalan-jalan.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu mengapresiasi semangat masyarakat untuk membantu saudara mereka yang mengalami musibah. "Bukannya melarang untuk menyumbang, tetapi kalau memang ada komunitas ingin menyumbang, silahkan langsung ke posko agar pertanggungjawabannya jelas," ujarnya.
Guna memperjelas pembagian tugas OPD, Pastika juga mengeluarkan SK Tim Pendampingan dan Penanggulangan Bencana Gunung Agung yang diketuai Sekda Bali Cokorda Ngurah Pemayun.
"Di sana sudah jelas pembagian tugasnya yang dikoordinir Pak Sekda," katanya seraya meminta agar tugas ini jangan dianggap sebagai beban, tapi kesempatan untuk berbuat baik. (WDY)