Denpasar (Antara Bali) - Pengelolaan sampah plastik yang kurang maksimal di lingkungan masyarakat dan sekolah, mengetuk keprihatinan "stakeholder" perusahaan air mineral, Aqua, untuk menggelar Kompetisi Pengelolaan Sampah Plastik Sekolah, yang akhirnya dimenangkan oleh empat sekolah.
Dengan menggandeng Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup atau PPLH, Aqua mengajak masyarakat untuk berperan mencari model pengelolaan sampah di Bali dengan pendekatan kolaboratif melalui kompetisi itu.
"Peserta Kompetisi berasal dari SD, SMP dan SMA di Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan KabupatenTabanan," ujar Stakeholder Relation Manager AQUA Mambal, Nyoman Arsana.
Ia mengharapkan sekolah yang mengikuti kompetisi ini memiliki kesadaran mengelola sampahnya, lalu menjadikannya sebagai budaya bagi siswa-siswinya dan kesadaran tersebut bisa dibawa hingga di tingkat rumah tangga.
Program Pengelolaan Sampah Kemasan Plastik terbagi menjadi tiga aktivitas utama yaitu Pengembangan Dropbox, Pilot Project di komunitas atau banjar, dan Kompetisi Pengelolaan Sampah Sekolah. Pembinaan di sekolah telah dimulai sejak awal tahun 2017, dilanjutkan penjurian pada rentang Juli-Agustus. Tidak hanya siswa, kompetisi ini melibatkan guru dan pengajar.
Aktivitas yang dilakukan disekolah meliputi pengumpulan, penimbangan dan pengangkutan. Sampah yang terkumpul dikirim pengepul ke Recycling Business Unit (RBU) yang dikelola oleh Bali Petuntuk di daur ulang. Selama dua bulan berjalan, program ini telah berhasil mengumpulkan total 513 kilogram sampah plastik.
Arsana menambahkan dalam pelaksanaannya, AQUA menggandeng Eco Bali dan PPLH Bali sebagai mitra dan kolaborator di lapangan. Kedua lembaga tersebut yang kemudian memberikan pembinaan, pendampingan dan penilaian akhir.
"Kompetisi ini mengukur bagaimana sekolah memiliki fasilitas, aturan, dan implementasinya dalam kegiatan pengelolaan sampah. Dan yang terpenting bagaimana indikator-indikator tersebut bisa melibatkan siswa dalam pengelolaan sampah sekolah yang berkelanjutan," tambahnya.
Senada dengan itu, Program Manager EcoBali, Paola Cannucciari, mengharapkan bahwa program yang telah diinisiasi oleh AQUA bisa memicu pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
"Penting sekali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah, tidak hanya menjaga lingkungan lestari namun juga memberikan nilai tambah bagi sekitarnya", jelasnya.
Dalam penjurian, kualifikasi terbagi dalam tiga urutan kelompok kategori yaitu kuning, hijau dan yang tertinggi biru. Adapun urutan pemenang Kompetisi Pengelolaan Sampah Plastik Sekolah yang telah berjalan diantaranya Kategori Biru (Sangat Baik) yakni SD No. 10 Peguyangan, SMPN 1 Kediri, SMP Wisata Sanur. Kategori Hijau (Baik) yaitu SMA K Soverdi. Serta kategori Kuning (Cukup) dari SMP K Soverdi, SMPN 11 Denpasar, SMAN 6 Denpasar.
Penjurian telah dilakukan selama dua bulan menghasilkan pemenang yang diumumkan di Banjar Kertalangu, Tohpati Denpasar tanggal 19 September 2017 oleh Catur Yudha Haryani, Direktur PPLH Bali disaksikan oleh Stakeholder Relation Manager AQUA Mambal, Nyoman Arsana. (*)