Denpasar (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyatakan akan tetap melanjutkan perjanjian kerja sama dengan Universitas Udayana meski mendapat penolakan dari Badan Eksekutif Mahasiswa kampus tersebut.
"Tentang kerja sama dengan Universitas Udayana hal-hal yang baik akan kami lanjutkan dan kami optimis kerja sama itu akan membuahkan hasil yang baik dan ini sesuai dengan program dari komando atas," kata Piek Budyakto saat ditemui di sela-sela acara lepas sambut jabatan Pangdam Udayana dari Mayjen TNI Muhammad Zamroni ke Mayjen Piek Budyakto di Kepaon, Denpasar, Bali, Rabu.
Saat ditanya terkait penolakan dari mahasiswa dan BEM Universitas Udayana, Piek mengaku akan tetap melanjutkan program-program yang telah dimulai oleh Mayjen TNI Muhammad Zamroni. Program tersebut dinilai baik untuk kepentingan bangsa.
"Tetap (kerja sama Unud). Kita selalu mendukung hal-hal yang baik yang sudah dirintis oleh pendahulu dan saya akan meningkatkan hal-hal yang baik tersebut menjadi lebih maju lagi," katanya.
Menurut dia, Kodam Udayana harus bersinergi dengan semua pihak untuk mewujudkan kondisi wilayah yang stabil.
Terkait penolakan kerja sama bela negara, Pangdam Udayana menyatakan akan menjalin komunikasi dengan Rektor Universitas Udayana Prof. I Ketut Sudarsana dan juga mahasiswa Universitas Udayana.
Baca juga: Kodam Udayana tanggapi keberatan BEM Unud soal kerja sama kampus-TNI
"Kami akan selalu berkoordinasi dengan Universitas Udayana dalam hal ini rektorat juga dengan mahasiswa kita akan selalu mewujudkan sinergitas dan mewujudkan hal yang baik," kata dia.
Sebelumnya, Universitas Udayana dan Kodam IX/Udayana meneken kerja sama yang mencakup pemberian kuliah umum dari tokoh TNI tentang kebangsaan, pelatihan bela negara bersifat non-militeristik.
Kemudian, program pengabdian masyarakat bersama di bidang ketahanan pangan dan teknologi tepat guna serta meningkatkan kapasitas SDM prajurit aktif melalui akses program strata satu (S1), strata dua atau magister (S2), dan program doktor atau S3 di Unud.
Kerja sama tersebut ditolak oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana.
Sementara, Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana (Kapendam) Kolonel Infanteri Agung Udayana menegaskan kerja sama institusinya dengan Unud bukan merupakan bentuk militerisme atau intervensi terhadap kegiatan kampus, melainkan kerja sama bidang pembinaan wawasan kebangsaan.
Ia menyatakan PKS tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Kemendikbudristek dengan TNI pada tahun 2023 sebagaimana disampaikan Rektor Unud dengan fokus penguatan karakter, wawasan kebangsaan, dan program edukatif yang partisipatif.
Baca juga: Rektor Unud terima usulan BEM ajukan pembatalan kerja sama Kodam