Tanjung, NTB (Antara Bali) - PT Bank Pembangunan Daerah Bali memperluas layanan keuangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan membuka kantor cabang pembantu di Kabupaten Lombok Utara karena pesatnya perkembangan potensi ekonomi di daerah setempat khususnya di sektor pariwisata.
"Kami berharap kehadiran cabang ini turut berperan mendorong dan mengembangkan sektor ekonomi yang pada akhirnya memberikan kontribusi dalam membangun NTB dan khususnya Lombok Utara," kata Direktur Operasional Bank BPD Bali I Gusti Ngurah Agustana D Mendala ketika membuka kantor cabang pembantu di Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Senin.
Kantor tersebut merupakan kantor cabang pembantu ke-38 dan kedua di NTB setelah sebelumnya bank BUMD di Pulau Dewata itu membuka kantor cabang pada 9 Juli 2015 di Mataram sebagai kota pertama di luar Bali.
Saat ini, lanjut dia, Kantor Cabang Mataram telah memiliki aset sebesar Rp196 miliar sehingga membuat pihaknya memberanikan diri membuka cabang kedua di kabupaten termuda di NTB itu.
Menurut Agustana, Kabupaten Lombok Utara saat ini terus tumbuh dan berkembang di seluruh sektor ekonomi, terutama yang saat ini terlihat berkembang pesat yakni sektor pariwisata.
Daerah itu, kata dia, memiliki sejumlah objek wisata yang sudah terkenal sampai ke mancanegara seperti Gili Terawangan, Gili Air, Gili Meno, wisata air terjun, pantai, hingga keindahan Gunung Rinjani.
Ekspansi bisnis di NTB tersebut, kata dia juga diharapkan dapat menjadikan bank daerah sebagai bank yang kompetitif, kuat dan kontributif serta siap memberikan pembiayaan infrastruktur maupun proyek daerah sehingga mampu menciptakan pemerataan ekonomi dan memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.
Sementara itu Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Hermanto dalam kesempatan yang sama mengharapkan kehadiran BPD Bali di daerah setempat dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat di kabupaten yang baru berusia sembilan tahun tersebut.
Hermanto menambahkan potensi di kabupaten itu saat ini menjanjikan karena aktivitas ekonomi yang bertumbuh mengingat bertambahnya sumber pendapatan masyarakat dari lapangan usaha dan aktivitas bisnis salah satunya dari sektor pariwisata.
"Kondisi itu akan berkembang pesat apabila didukung lembaga keuangan seperti BPD Bali yang kami harapkan selain menampung dana masyarakat juga memberikan modal untuk UMKM dan koperasi," katanya.
Senada dengan Hermanto, Kepala Satuan Layanan dan Administrasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Emirostika mengharapkan kehadiran BPD Bali dapat merangsang pertumbuhan potensi ekonomi yang lebih tinggi khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
Menurut Emi, sektor ekonomi yang tengah menggeliat di Kabupaten Lombok Utara di antaranya pariwisata, industri serta pertanian seperti jagung dan peternakan sapi.
"Ini merupakan alternatif bagi masyarakat untuk memilih layanan perbankan," ucapnya. Hingga Agustus 2017, BPD Bali memiliki 14 kantor cabang, kantor cabang pembantu (37), kantor kas (50), kantor pelayanan kas (43), ATM (170) dan mobil kas keliling (3) dengan kantor pusat di Renon Denpasar.
Tahun 2017 BPD Bali menargetkan pertumbuhan kredit sebesar sembilan persen dengan komposisi kredit produktif 41 persen dan konsumtif 59 persen serta pembiayaan UMKM sebesar 36 persen dari total kredit. Dana pihak ketiga juga ditargetkan tumbuh 17 persen dengan komposisi giro 20 persen, tabungan (42 persen) dan deposito (38 persen) dengan total aset hingga Desember 2016 sebesar Rp20,4 triliun. (Dwa)