Sawahlunto (Antara Bali) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan songket termasuk ke dalam salah satu sub sektor ekonomi kreatif yang wajib dikembangkan karena bernilai ekonomi.
"Pak Presiden dan Ibu pada Hari Lahir Pancasila sudah berinisiatif untuk memerintahkan jajaran menteri dan jajaran pemerintah memakai pakaian tradisional," ujarnya ketika menghadiri puncak acara Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2017 di Sawahlunto, Minggu.
Ia menambahkan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, Presiden, Wakil Presiden hingga pejabat tinggi dan para undangan menggunakan pakaian tradisional yang ada di Indonesia.
"Dan songket yang paling banyak, batik paling banyak. Tak ada lagi jas dan dasi," ujarnya.
"Itulah momen membahagiakan terutama para pengrajin diberikan penghargaan. Kain kalau dibuat tapi hanya dipamerkan tidak ada gunanya. Namun kalau dikenakan itu luar biasa," lanjutnya.
Sementara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda menyebutkan sebagai salah satu unit yang berada di bawah kabinet Pak Jokowi, Kemendag berkeinginan agar semua produk yang dihasilkan oleh Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.
Songket Sawahlunto, sebutnya merupakan salah satu produk yang harus dikembangkan. Pihaknya kini memberikan pendampingan kepada dua Usaha Kecil Menengah (UKM) di Sawahlunto agar mampu "go" internasional. (WDY)