Presiden dan rangkaian
karnaval yang bertolak dari Gedung Sate pada pukul 14.20 WIB itu tiba di
Taman Vanda pada pukul 15.30 WIB.
Presiden
yang mengenakan beskap ungu dan ikat kepala Makuta Sinatria serta
kudjang naga salapan lobang didampingi Ibu Iriana yang tampil anggun
dengan kebaya berwarna ungu menyaksikan karnaval dari podium yang telah
disediakan.
Para peserta karnaval tersebut
kemudian melanjutkan perjalanan hingga alun-alun Bandung yang berjarak 3
km dari Taman Vanda sehingga total jarak yang ditempuh oleh peserta
karnaval adalah 5,2 km.
Selain menyaksikan
karnaval, Presiden juga mempersilakan warga Bandung yang berada di taman
tersebut untuk berswafoto dengan dirinya. Tampak sejumlah warga sabar
mengantri.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana pun sempat berfoto bersama dengan beberapa peserta karnaval.
Pukul
17.30 WIB, setelah seluruh peserta melewati Taman Vanda, Presiden dan
Ibu Iriana meninggalkan lokasi tersebut untuk melanjutkan perjalanan
menuju Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara Bandung.
Di Husein Sastranegara, Presiden dan Ibu Iriana sempat berfoto bersama dengan semua perangkat Kepresidenan.
"Ini enggak Paspampres, protokol, peliputan, dan wartawan bajunya sama semua," ucap Presiden.
Sementara
itu dalam kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno
menjelaskan berbagai potensi yang ada dalam kegiatan karnaval
kemerdekaan kali ini. Salah satunya adalah membangun nilai-nilai sosial
yang ada di masyarakat Tanah Air.
"Yah banyak
sekali, yang jelas ini sebagai basis cultural yang luar biasa dengan
kekayaan kita. Kemudian ini membangun kekuatan sosial yang luar biasa
seperti solidaritas, toleransi, dan lain-lain, tapi jangan lupa juga
politik," ujar Pratikno kepada para jurnalis.
Pratikno
pun menyatakan pemerintah akan terus mengajak rakyat Indonesia untuk
bekerja sama menghadapi era kompetisi di masa mendatang.
"Kita
konsisten ya, pesan kita jelas sebagai bangsa majemuk kita bersama
harus melakukan lompatan kemajuan, bersaing dalam persaingan global yang
ketat," ungkapnya.
Senada dengan Pratikno,
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan bahwa keberagaman
merupakan potensi dan juga kunci pengembangan pariwisata. "Tidak ada
negara di dunia ini seberagam Indonesia. Tapi kita jangan tenggelam pada
keberagaman budaya tanpa mengelola dan mengawasinya," ucap Triawan.
Intinya,
lanjut Triawan, potensi sudah dimiliki. "Yang belum adalah pengemasan
yang leih baik. Saya harus akui pengemasan kita belum sempurna. Masih
banyak yang perlu diperbaiki," kata Triawan.
Turut
mendampingi Presiden dan Ibu Iriana menyaksikan karnaval, Menteri
Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Staf Kepresidenan Teten
Masduki, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Gubernur Jawa Barat
Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (WDY)