Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta para pejabat eselon dua di daerah itu menjadi pemimpin dan sekaligus manajer perubahan.
"Semua pasti berubah, ada yang berubah cepat, berubah lambat, berubah ke arah konstruktif ataupun destruktif. Seorang pemimpin memegang peran penting dalam menyikapi perubahan," kata Pastika saat memberikan pembekalan kepada peserta Diklat Kepemimpinan II, Angkatan III/2017, di Denpasar, Selasa.
Karena itu, ujar dia, jadilah pemimpin dan manager yang mampu mengelola perubahan dan jangan menentang perubahan.
"Bukan yang terkuat atau terpintar yang akan bertahan, tetapi yang responsif pada perubahan akan menjadi pemenang," kata mantan Kapolda Bali itu.
Selain itu, Pastika mengingatkan bahwa seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola segala sumber daya yang ada di daerahnya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
"Kalau ada daerah yang kaya dengan sumber daya alam, namun daerah tersebut masih miskin maka yang salah di sana adalah faktor manusianya, terutama pemimpinnya. Pemimpinnya tidak mampu mengelola sumber daya yang ada untuk memberi kesejahteraan bagi masyarakatnya," katanya.
Di hadapan para peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang berasal dari beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia ini, Gubernur Bali mengatakan bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukanlah manusia biasa.
Seorang pemimpin, lanjut dia, harus mampu mengeksploitasi semua "power" atau tenaga yang dimiliki baik itu fisik, spiritual, keuangan dan intelektual serta sejauh mungkin meminimalisasi kelemahan. Pemimpin juga harus disiplin dan konsisten serta bisa menjadi contoh bagi bawahannya.
"Seratus kambing jika dipimpin oleh seekor macan maka akan menjadi macan dan sebaliknya seratus macan jika dipimpin seekor kambing maka akan menjadi kambing. Begitu strategisnya peran seorang pemimpin. Jadikanlah diri kalian layak menjadi pemimpin," ujar Pastika.
Di sisi lain, dia juga meminta agar peserta Diklat Kepemimpinan II untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri dengan terus membaca untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian, para pemimpin akan mampu untuk memimpin daerahnya dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan III Tematik Pariwisata kali ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan yang dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali itu diselenggarakan dari 11 Agustus hingga 9 Desember 2017 atau berlangsung selama 95 hari. (WDY)
Gubernur Pastika: Pejabat Eselon Harus Jadi Manajer Perubahan
Selasa, 22 Agustus 2017 21:08 WIB