Tulungagung, Jawa Timur (Antara Bali) - Tiga narapidana kasus terorisme
yang mendekam di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan kals IIB Tulungagung
menolak mengikuti upacara peringatan Kemerdekaan ke-71 RI bersama
ratusan narapidana lainnya.
Kepala LP Klas IIB Tulungagung Erry
Taruna mengaku sudah membuka semua pintu kamar tahanan dan mengajak
ketiga napi ikut seremoni upacara bendera memperingati Kemerdekaan ke-72
RI, namun mereka memilih berada di sel.
"Kami belum bisa tarik
secara menyeluruh untuk mengikuti kegiatan ini, apalagi salah satunya
baru pindahan warga binaan pindahan dari Tuban. Jadi belum bisa wajib
ikut. Mau ikut silakan, tidak ikut tidak apa-apa, terserah mereka," kata
Erry Taruna kepada Antara, hari ini.
Erry mengatakan, tim sipir
dan telah berupaya mendekati mereka dengan baik-baik, termasuk dengan
membuka pintu sel tahanan menjelang upacara peringatan Kemerdekaan ke-72
RI pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB, namun ketiga napi
bersikeras bertahan di dalam sel. "Mereka mengakunya ya belum siap," ujarnya.
Jangankan
mengikuti upacara dan menghormat bendera merah putih bersama warga
binaan lain, ketiga napi bernama edi Fahrizal, Ridwan Sungkar, dan Noim
Baasyir itu bahkan belum bersedia mengikuti program deradikalisasi yang
ditawarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Informasi
yang beredar, ketiganya tidak mau ikut program deradikalisasi karena
menghawatirkan keselamatan anggota keluarga mereka. (WDY)
Tiga Narapidana Terorisme Tak Mau Mengikuti Upacara Bendera
Kamis, 17 Agustus 2017 13:15 WIB