Jakarta (Antara Bali) - "Wah". "Kaget". Itulah ekspresi sebagian
besar anggota MPR RI dan tamu undangan maupun wartawan yang meliput
sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Kompleks
DPR/MPR/DPD di Jakarta, Senin dengan agenda pidato Presiden Joko Widodo
menyambut peringatan hari kemerdekaan republik Indonesia ke 72.
Ya..sejarah baru telah tertulis untuk pertama kalinya. Bukan soal
tempat, bukan soal urutan acara. Tapi soal busana yang dikenalkan
Presiden Joko Widodo dan Wapres M Jusuf Kalla.
"Tadi Pak Presiden Joko Widodo yang pakai busana Bugis Makasar
kayaknya Kraaeng yang paling hebat di sini. Dan Pak Wapres Jusuf Kalla
dengan busana adat Jawa (Solo). Orang Jawa yang jalannya paling pas yaa
Pak JK," kata Ketua MPR Zukifli Hasan saat membuka sidang.
Tampilan Presiden Joko Widodo yang mengenakan busana daerah seakan
menyentak untuk mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki berbagai
adat istiadat maupun budaya.
Ketua MPR Zukifli terlihat beberapa kali tersenyum melihat suasana yang berbeda. Saat duduk dalam kursi utama Presiden Joko Widodo didampingi Wapres M Jusuf Kalla terlihat keduanya saling tersenyum.
Presiden Joko Widodo dengan songkok Recca alias puce khas Bugis
Makasar dengan warna emasnya terlihat berbeda. Begitupula Wapres M Jusuf
Kalla yang mengenakan blangkon" gaya Solo menjadi sebuah oase
tersendiri.
Paduan busana adat khas dua daerah Sulawesi Selatan (Bugis Makasar)
dan Jawa Tengah (Solo) menjadi sangat kontras dengan pakaian jas para
anggora MPR yang hadir. Mungkin, Presiden Jokowi dan Wapres M Jusuf Kalla ingin menunjukkan betapa kayanya peradaban busana adat negeri ini.
Baik gaya Bugis Makasar maupun gaya Jawa Solo-nya, itulah Indonesia. Itulah Bhinneka Tunggal Ika. (WDY)
Ketika Jokowi-JK Bertukar "Busana Daerah"
Rabu, 16 Agustus 2017 11:01 WIB