Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo meminta perhatian
pemerintah Norwegia mengenai resoludi parlemen negara ini pada 2 Juni
2017 menyangkut kelapa sawit.
Menurut Presiden Jokowi, resolusi
ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan
Norwegia, serta mengabaikan upaya-upaya Indonesia dalam perubahan
iklim, perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
"Saya
percaya bahwa Pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan
yang terbuka dan fair," kata Jokowi di sela KTT G20 di Hamburg, Sabtu
waktu setempat.
Dalam pertemuan ini, Indonesia dan Norwegia sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
Kepala
Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam
keterangannya, Minggu, menyebutkan kesepakatan ini menjadi poin penting
hasil pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri
Norwegia Erna Solberg.
"Nilai perdagangan 2016 mengalami
peningkatan 40,5 persen dibanding tahun 2015. Sementara investasi
mengalami peningkatan sebesar 772 persen, termasuk peningkatan investasi
portofolio dari Pension Global Fund Norwegia. Perkembangan positif ini
perlu terus kita pertahankan atau bahkan ditingkatkan," kata Presiden
Jokowi kepada PM Erna yang pernah mengunjungi Indonesia pada 2015.
Kepada
Erna, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia saat ini telah berada pada
posisi investment grade dari tiga lembaga pemeringkat global.
"Saya
juga mengharapkan dukungan Yang Mulia agar negosiasi Indonesia-EFTA
CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership
Agreement) dapat diselesaikan tahun ini," sambung Presiden Jokowi.
Jokowi
juga membahas sektor kelautan dan perikanan di mana dia mengapresiasi
peningkatan intensitas kerja sama kelautan dan perikanan antara kedua
negara, termasuk dukungan Norwegia terhadap upaya pemberantasan
pencurian ikan atau Illegal, Unreportedand Unregulated (IUU) Fishing.
"Saya
ingin mendorong formalisasi kerja sama di bidang ini, mencakup
pemberantasan IUU Fishing, tata kelola perikanan, budidaya berkelanjutan
dan perlindungan laut," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan yang juga
dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri
Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas
Lembong. (WDY)
Jokowi Minta Perhatian Norwegia Soal Sawit
Minggu, 9 Juli 2017 9:05 WIB