Semarapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta menjamin tidak ada penggusuran petani garam tradisional, terkait rencana penataan Pantai Belatung di Desa Pesinggahan.
"Petani garam tradisional itu tetap akan melakukan aktivitasnya seperti biasa tidak akan digusur," kata Bupati I Nyoman Suwirta dalam siaran Pers yang diterima Antara hari Minggi.
Bupati Nyoman Suwirta Jumat (30/6) mendatangi petani garam di sepanjang Pantai Pesinggahan yang belakangan ini resah terhadap isu penggurusan sehubungan pemerintah setempat melakukan penataan terhadap kawasan wisata tersebut.
Dengan adanya jaminan dari Pemkab Klungkung bahwa tidak ada penggurusan terhadap petani garam tradisional, meskipun melakukan penataan kawasan pantai yang belakangan ini menjadi daya tarik wisatawan itu mampu memberikan rasa tenangan bagi para petani garam dalam menekuni aktivitas kesehariannya.
Ketut Santa dan Wayan Wayan Satria yang merupakan petani garam setempat, meminta kejelasan Bupati Nyoman Suwirta akan rencana penggusuran petani garam tersebut.
Kedua petani dan beberapa teman-temannya merasa khawatir akan kehilangan matapencaharian jika seandainya lahan tempatnya membuat garam harus digusur.
Bupati Nyoman Suwirta kepada para petani garam mengimbau untuk tenang dan tidak usah khawatir. Pihaknya berjanji akan mempertahankan eksistensi para petani garam tradisional yang hanya masih tersisa beberapa orang saja.
"Dalam menata kawasan pantai tidak akan menggusur atau menghilangkan aktivitas pembuatan garam tradisional dan nelayan dari Pantai Belatung, malahan nelayan dan lokasi pertanian garam ini akan ditata sebaik mungkin sehingga akan menjadi bagian dari objek wisata dan rest area yang akan semakin menambah daya tarik kunjungan wisatawan," ujar Bupati Nyoman Suwirta.
Sebaliknya jika kepemilikan lahan untuk mengembangkan usaha garam itu menutupi area publik tentu dicarikan solusi yang terbaik.
Perkembangan terakhir terhadap rencana penataan Pantai Belatung telah selesai dilakukan studi kelayakan yang dilanjutkan dengan DED dan pada tahun 2018.
Penataan akan dimulai sesuai dengan gagasan Bupati Nyoman Suwirta sejak dulu. Dalam rencana itu ingin membangun area publik, rest area, jogging track, balai bengong, lapangan voli pantai dan pemasangan tulisan dengan huruf berukuran besar.
Jika penataan telah selesai, selanjutnya desa setempat diberikan kepercayaan untuk mengelola objek wisata Pantai Belatung, bukan pemerintah daerah.
Bupati Nyoman Suwirta dalam kunjungannya itu menyempatkan dirinya mencoba salah satu tahap pembuatan garam tradisional yakni penyiraman air laut pada lahan pasir yang telah diratakan.
Ia seperti kesulitan melakukan proses penyiraman itu ditambah lagi dengan beban berat air laut yang harus dipikul.
"Saya tidak mengira akan sesulit ini, padahal kalau dilihat para petani itu gampang melakukannya," ujar Bupati Nyoman Suwirta. (WDY)