Gianyar (Antara Bali) - Para perajin patung di Kabupaten Gianyar, Bali, kekurangan kayu suar untuk bahan baku membuat patung.
"Keluhan soal paceklik kayu suar sudah diungkapkan perajin sejak dua bulan terakhir," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba, Jumat.
Ia mengatakan penyebab kekurangan kayu suar itu karena pengiriman kayu tersebut tersendat dari daerah asalnya di Pulau Jawa.
"Kondisi itu diperparah persediaan yang sudah menipis, apalagi kayu kalau dipakai terus khan habis," ujarnya menjelaskan.
Suamba menjelaskan, kayu suar cukup diminati oleh wisatawan asing, karena terlihat sangat halus serta berwarna hitam.
Sehingga para perajin tidak perlu mengecat terlalu banyak, sebab warna asli kayu tersebut sudah terlihat halus dan indah.
Dia menyarankan kepada para pematung itu untuk menggunakan bahan baku dari kayu yang lain. Sebab masih banyak jenis kayu yang bisa dimanfaatkan.
"Kami sarankan perajin tidak mengandalkan pasokan saja yang memang minim. Mereka dapat berinovasi dengan berkarya menggunakan kayu lain sebagai bahan baku," katanya.
Ada beberapa jenis kayu lainnya yang memiliki kualitas yang hampir sama dengan kayu suar, seperti kayu eben, mahoni dan nangka.
Dulu kayu eben sempat langka, tetapi kini tiba-tiba kirimannya banyak, sehingga bisa dimanfaatkan oleh para perajin.(*)
Perajin Patung Gianyar Kekurangan Kayu Suar
Jumat, 29 April 2011 17:28 WIB