Jakarta (Antara Bali) - Presiden RI Joko Widodo akan menghadiri
pertemuan "Belt and Road Forum" (BRF) di Beijing pada 14-15 Mei 2017,
kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta,
Jumat.
Pertemuan BRF yang diselenggarakan oleh Pemerintah China itu
bertujuan untuk membahas rencana konsep "One Belt One Road" (OBOR),
yakni suatu strategi pembangunan yang diusulkan Presiden Xi Jinping yang
berfokus pada konektivitas dan kerjasama antarnegara, terutama antara
China dan seluruh negara Eurasia, yang terdiri atas dua komponen utama
jalur ekonomi - jalur sutra darat dan jalur sutra maritim.
Menurut Arrmanatha, pertemuan BRF pada 14-15 Mei itu akan dihadiri oleh sekitar 20 kepala negara/pemerintahan.
Dia
mengatakan, tujuan pemerintah RI menghadiri forum tersebut adalah untuk
melihat posisi dan peluang Indonesia dalam rencana strategi pembangunan
OBOR tersebut.
"Kehadiran Indonesia, tujuan utamanya meningkatkan kerja sama
percepatan pembangunan infrastruktur nasional, seperti yang terkait
dengan pembangunan pelabuhan, tol, dan sebagainya," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, kehadiran pemerintah Indonesia dalam
pertemuan BRF itu juga bertujuan untuk mendapatkan dukungan bagi
implementasi cetak biru (blueprint) konektivitas dan pembangunan
infrastruktur nasional.
"Kami berharap blueprint nasional dan ASEAN connectivity
agar bisa didukung dalam pertemuan tersebut. Pertemuan ini baik untuk
peningkatan kerja sama dalam konteks pembangunan kapasitas," ucap
Arrmanatha.
Selama kunjungan ke Beijing, Presiden Jokowi juga akan melakukan
pertemuan bilateral dengan Presiden Swiss, Perdana Menteri Fiji, dan
Sekretaris Jenderal Partai Demokratik Liberal Jepang. (WDY)
Presiden Jokowi akan Hadiri BRF di Beijing
Jumat, 12 Mei 2017 14:23 WIB