Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengajak Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pence untuk menyaksikan persembahan budaya berupa tari pendet Bali di Istana Negara, Jakarta.
Setelah menyampaikan pernyataan pers bersama antara Presiden Jokowi dan Wakil Presiden AS Michael Pence di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, Presiden Jokowi mengajak Wapres AS Pence untuk menyaksikan tari pendet Bali.
Persembahan budaya tersebut merupakan salah satu acara yang diagendakan untuk ditampilkan menyambut Wapres Pence dan istri, Karen Pence, di Istana Merdeka Jakarta.
Sebelum Presiden Jokowi dan Wapres Pence tiba di Istana Negara beralih dari Istana Merdeka, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Karen Pence telah lebih dahulu berada di Istana Negara setelah melakukan "spouse program".
Saat tiba keduanya duduk mendengarkan alunan musik khas Bali.
Tak berapa lama, lima penari pendet menarikan tarian khas Bali itu. Beberapa kali Pence sempat membisikkan sesuatu kepada Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kemudian tampak beberapa kali menjelaskan sesuatu dan kemudian mereka tersenyum dan tertawa ringan bersama.
Setelah menyaksikan tarian pendet tersebut, Wakil Presiden AS Pence dan rombongan meninggalkan Istana Negara Jakarta menuju Istana Wakil Presiden untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam acara penyambutan tersebut, menteri yang mendampingi Presiden yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Pada kesempatan itu, selain menyatakan komitmen kerja sama di bidang perdagangan, kedua negara juga menyampaikan pandangan yang sama seputar perdamaian dunia.
"Sebagai negara muslim terbesar di dunia dan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, kita juga sepakat untuk menguatkan kerja sama di bidang perdamaian," kata Presiden Jokowi.
Hal yang sama ditekankan oleh Wakil Presiden Pence saat tiba gilirannya untuk memberikan pernyataan.
Menurut dia, Indonesia dan Amerika Serikat sesungguhnya berbagi nilai yang sama seputar perdamaian.
"Sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga, kita memiliki pandangan yang sama mengenai nilai-nilai dasar seperti kebebasan, penegakan hukum, hak asasi, dan perbedaan keyakinan," ucap Pence.
Ia menambahkan, kedua negara akan bekerja lebih erat lagi untuk kepentingan bersama bangsa dan rakyat kedua negara serta untuk kepentingan Asia Tenggara secara keseluruhan, ia menambahkan. (WDY)