Jakarta (Antara Bali) - Studi belum lama ini menyebut bahwa masyarakat
Tsimane, bagian dari populasi Amazon Bolivia, Amerika Selatan memiliki
risiko terkena aterosklerosis koroner (pengerasan pembuluh darah)
terendah dibandingkan populasi masyarakat lainnya.
Dalam studi
yang dipublikasikan the Lancet itu, peneliti mengungkapkan gaya hidup
sehat masyarakat setempat menjadi salah satu alasannya.
"Gaya
hidup diet rendah lemak jenuh, konsumsi karbohidrat kaya serat yang
tinggi, berbarengan dengan konsumsi ikan, tidak merokok dan aktif
sepanjang hari terbukti membantu mereka mengenyahkan pengerasan arteri
jantung," ungkap ahli antropologi dari University of New Mexico, USA,
Profesor Hillard Kaplan.
Meskipun gaya hidup Tsimane sangat
berbeda dari masyarakat kontemporer, namun gaya hidup itulah yang
membantu jantung mereka tetap sehat. Masyarakat di sana, hanya
menghabiskan 10 persen waktunya bersantai (tidak bergerak aktif). Para
pria biasanya menghabiskan waktu 6-7 jam per harinya melakukan aktivitas
sementara para perempuan sekitar 4-6 jam.
Biasanya sebagian besar waktu mereka gunakan untuk berburu, bertani dan memancing. Masyarakat
Tsimane umumnya mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat (72 persen),
termasuk makanan kaya serat seperti nasi, pisang, ubi kayu, jagung,
kacang-kacangan dan buah-buahan.
Konsumsi protein juga
merupakan bagian dari diet mereka (14 persen diet). Umumnya masyarakat
setempat mengonsumsi protein hewani, yakni 38 gram lemak setiap hari,
termasuk 11 gram lemak jenuh dan samasekali tak ada lemak trans. Warga Tsimane bahkan jarang merokok.
Berdasarkan
pemeriksaan yang dilakukan para ahli, diketahui 85 persen masyarakat
Tsimane (596 dari 705 orang) berusia 40-94 tahun tak memiliki risiko
terkena penyakit jantung. 89 orang (13 persen) memiliki risiko rendah
dan hanya 20 orang (3 persen) yang berisiko tinggi mengalami penyakit
jantung.
Bukan hanya risiko terkena penyakit jantung, kadar
glukosa dalam darah, kolesterol dan tekanan darah masyarakat Tsimane
juga Para peneliti juga mencatat bahwa risiko terkena aterosklerosis
koroner tetap rendah sekalipun sebagian dari mereka mengalami peradangan
(360 dari 705 orang).
"Pemikiran konvensional adalah peradangan
meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, peradangan umum untuk
Tsimane tidak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, "
kata Profesor Randall Thompson, ahli jantung dari Saint Luke's Mid
America Heart Institute, USA, seperti dilansir alphagalileo.org. (WDY)
Masyarakat Adat di Amerika Selatan Punya Jantung Tersehat, Ini Sebabnya
Senin, 20 Maret 2017 10:48 WIB