Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali berpeluang untuk berbicara tentang investasi dan mengajukan usulan terkait hal itu dalam pertemuan tahunan IMF dan World Bank yang akan digelar di Pulau Dewata pada Oktober 2018.
"Tahun depan, Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan International Monetary Fund dan World Bank Annual Meetings 2018 (IMF-WB 2018) yang akan dihadiri sekitar 12.000-15.000 peserta dari 189 negara," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.
Oleh karena itu, menurut dia, Bali harus dapat mengambil kesempatan tersebut untuk berbicara investasi. Dalam pertemuan yang puncaknya akan berlangsung selama seminggu itu, rencananya diisi ratusan pertemuan paralel.
"Bahkan, 1.500 kamar hotel di tempat penyelenggaraan nantinya disulap menjadi kantor dalam areal pertemuan yang pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia itu," ujar Pastika.
Sebagai suatu hajatan yang besar, ucap dia, "IMF-WB Annual Meetings" tersebut nantinya menjadi kesempatan bagi Bali untuk membereskan sejumlah persoalan infrastrastruktur dan juga tujuan pariwisata di Bali.
"Destinasi pariwisata kita harus dibenahi selama setahun ke depan ini karena tentu saja para delegasi tidak saja tinggal di hotel tempat pertemuan digelar, tapi juga wilayah sekitarnya," ujar Pastika.
Sebelumnya, pada acara IMF-WB Annual Meetings 2015 di Lima, Peru, telah ditandatangani "Agreement for the 2018 AM of the IMF dan the World Bank" yang menetapkan Indonesia secara resmi terpilih menjadi tuan rumah untuk 2018. Hajatan besar ini rencananya akan digelar di Bali pada 12-14 Oktober 2018.
Pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF pada setiap bulan Oktober tersebut untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini.
Acara tahunan IMF dan World Bank tersebut semua konten acara, baik acara pokok dan sampingan sepenuhnya ditentukan dan dikelola oleh IMF dan World Bank.
Kegiatan ini biasanya diselenggarakan di Washington DC untuk dua tahun berturut-turut dan di negara anggota yang berbeda pada setiap tahun ketiga.
Negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah melalui seleksi itu wajib menyediakan fasilitas dan mendukung persiapan dan penyelenggaraan acara tersebut. (WDY)
Bali Berpeluang Bicara Investasi Dalam Pertemuan IMF-WB
Selasa, 14 Maret 2017 16:46 WIB