Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) menyatakan bahwa sejumlah anak usaha BUMN sedang menunggu hasil
audit laporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan penawaran umum
perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Diantaranya sedang menunggu hasil audit. Audit tahun buku 2016
biasanya Maret baru selesai, laporan audit bisa dipakai dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS) dan mendapatkan kesepakatan pemegang saham untuk
IPO," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha
Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro usai seminar "Underwriting Network
2017" di Denpasar, Bali, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa pihaknya akan mendorong sembilan anak usaha
IPO pada tahun 2017 ini dengan total target dana yang diraih dari aksi
korporasi itu sekitar Rp20 triliun.
"Sebagian besar yang IPO adalah anak usaha BUMN yang sahamnya sudah
tercatat di BEI (Tbk). Kita tunggu saja, nanti diumumkan emiten itu
sendiri selaku pemegang saham," katanya.
Ia mengatakan bahwa salah satu anak usaha BUMN yang non Tbk juga
berniat melakukan IPO, salah satunya anak usaha PT Pertamina, yakni PT
Tugu Pratama.
"Nah, itu rencana masuk Bursa dalam priority. Yang induknya Tbk ada
yang bergerak di bidang konstruksi, energi. Namun, secara formal tak
bisa saya sebutkan," ucapnya.
Aloysius Kiik Ro juga mengatakan bahwa selain rencana mengantarkan
anak usaha BUMN untuk melakukan IPO, juga terdapat rencana sekuritisasi
aset.
"Dua perusahaan itu adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero)," ujarnya.
Ia menjelaskan sekuritisasi anak usaha PLN dan Jasa Marga
masing-masing senilai Rp10 triliun dan Rp2 triliun. Untuk PLN, yang
disekuritisasi adalah salah satu pembangkit milik PT Indonesia Power.
"Saya undang selling agent karena nilainya besar sampai Rp10 triliun," katanya. (WDY)
Kementerian BUMN: IPO Anak Usaha BUMN Tunggu Audit
Sabtu, 11 Maret 2017 8:49 WIB