Jakarta (Antara Bali) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini bahwa pada
tahun 2015 ini semua sektor usaha berminat untuk melakukan penawaran
umum perdana saham (IPO) dalam rangka untuk meningkatkan modal ekspansi.
"Untuk
sektor yang mendominasi pada tahun ini, kita harus lihat nanti pada
akhir tahun. Tetapi dalam waktu dekat akan ada sektor pertambangan,
manufaktur, dan jasa. Tahun ini akan lengkap," ujar Direktur Utama BEI
Ito Warsito di Jakarta, Selasa.
Sejauh ini, lanjut dia, ketiga
sektor itu sedang melakukan penjajakan untuk merealisasikan penawaran
umum perdana saham pada tahun ini yang sempat tertunda di 2014 karena
ketidakpastian situasi politik dan kondisi global yang perekonomiannya
sedang melambat.
Dengan demikian, Ito Warsito mengatakan bahwa
target BEI menambah jumlah emiten saham di industri pasar modal
Indonesia sebanyak 32 perusahaan akan tercapai, atau lebih baik dari
2014 yang hanya sebanyak 23 perusahaan, di bawah target sebanyak 30
perusahaan.
Dalam rangka pendalaman pasar untuk menarik minat
calon emiten dan meningkatkan jumlah saham emiten yang beredar di publik
(floating shares), Ito Warsito mengatakan bahwa pihaknya juga telah
menerbitkan peraturan I-A.1. tentang pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh perusahaan di Bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
"Perubahan dan penambahan
detail peraturan pencatatan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan
likuiditas pasar modal Indonesia sekaligus memberikan semakin banyak
pilihan saham bagi para investor," katanya.
Menurut dia, dengan
semakin terjangkaunya saham perusahaan tercatat, serta semakin
bertambahnya jumlah investor domestik yang berpartisipasi di pasar modal
diharapkan dapat semakin mengukuhkan pendukung perekonomian nasional.
Pada
tahun ini, Ito Warsito juga mengatakan bahwa aksi perusahaan melakukan
penawaran umum terbatas atau "right issue" pada tahun ini akan marak di
tengah tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dinilai cukup
tinggi oleh pasar.
"Kebutuhan `right issue` akan tetap ada. BUMN
infrastruktur kan sudah merencanakan untuk melakukan `right issue`.
Obligasi kemungkinan stagnan karena tingkat bunga masih tinggi. Kalau
misalnya BI menurunkan suku bunga dan inflasi diperkirakan tidak akan
sebesar sebelumnya. Diperkirakan mendorong penerbitan obligasi,"
katanya.(MFD)
BEI Yakin Semua Sektor Usaha Minat IPO
Selasa, 13 Januari 2015 14:08 WIB